Avifavir

    Avifavir merupakan obat antiviral yang terdiri dari zat aktif favipiravir dan telah disetujui untuk penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia dalam penanganan COVID-19 pada pasien dewasa dengan gejala dari ringan hingga sedang.

    Golongan obat: Antivirus Merek dagang: Avifavir

    Apa itu Avifavir?

    Avifavir, obat yang dirancang di Rusia, berfungsi sebagai antiviral dan mengandung bahan aktif favipiravir. Favipiravir bekerja dengan menghentikan proses replikasi virus melalui penghambatan enzim RNA polimerase. Awalnya, obat ini dimanfaatkan untuk melawan virus influenza. Studi terkini, bagaimanapun, menunjukkan bahwa Avifavir belum terbukti memiliki manfaat dalam pengobatan COVID-19 secara signifikan dan tidak lagi termasuk dalam rekomendasi WHO untuk terapi penyakit tersebut.

    Dosis Avifavir

    Dosis tepat untuk Avifavir dalam penanganan COVID-19 belum dipastikan secara umum. Melalui studi fase II dan III, dosis yang diterapkan dimulai dengan 1600 mg dua kali pada hari pertama dan diikuti 600 mg dua kali sehari selama 14 hari berikutnya. Dokter akan mempertimbangkan dosis Avifavir yang sesuai berdasarkan keparahan kondisi dan situasi medis pasien.

    Aturan Pakai Avifavir

    Konsumsi Avifavir harus berdasarkan anjuran dokter. Pengaturan dosis tidak boleh dilakukan tanpa rekomendasi medis. Avifavir bisa diambil bersama atau tanpa makanan, namun disarankan untuk diambil saat makan guna menghindari sakit perut. Pastikan untuk meminumnya pada waktu yang sama setiap harinya dan simpan pada suhu ruang yang sejuk, terlindung dari kelembapan ataupun sinar matahari langsung, serta jauhi dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Avifavir

    Efek samping dari penggunaan Avifavir dapat mencakup:

    • Mual atau muntah
    • Penurunan berat badan
    • Gangguan pada sistem motorik Jika muncul efek samping atau reaksi alergi seperti ruam gatal, pembengkakan pada area wajah, atau kesulitan bernapas, segera hubungi dokter untuk penanganan.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Avifavir

    Sebelum menggunakan Avifavir, perhatikan hal-hal berikut ini:

    • Hindari penggunaan jika memiliki alergi terhadap favipiravir
    • Tidak untuk ibu hamil atau yang berencana hamil
    • Informasikan jika memiliki riwayat penyakit mental, asam urat, gangguan imun, atau infeksi serius
    • Diskusikan penggunaan bersamaan dengan obat lain untuk mencegah interaksi yang berbahaya
    • Segera cari bantuan medis jika terjadi reaksi alergi obat atau suspek overdosis

    Efek Avifavir untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Avifavir dikategorikan sebagai X untuk wanita hamil, menandakan bahwa risiko penggunaannya pada janin telah dibuktikan dan tidak disarankan bagi yang sedang hamil atau berpotensi hamil. Untuk ibu menyusui, konsultasi dengan dokter sangat disarankan karena belum diketahui apakah Avifavir dapat masuk ke dalam ASI.

    Interaksi Avifavir dengan Obat Lain

    Avifavir dapat menimbulkan efek interaksi obat saat digunakan bersamaan dengan:

    • obat pengurang efektivitas seperti amiodarone, atorvastatin, dan ketamine
    • risiko efek samping bertambah dengan acyclovir, bisoprolol, dan cefazolin Selalu informasikan daftar obat-obatan yang sedang dikonsumsi kepada dokter untuk mengantisipasi interaksi obat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait