Betametason

    Betametason merupakan salah satu obat yang diresepkan dokter untuk mengatasi peradangan pada berbagai kondisi medis seperti alergi, arthritis, lupus, sarkoidosis, kolitis ulseratif, dan asma.

    Golongan obat: kortikosteroid Merek dagang: B-Dex, BDM, Benoson, Celestamine, Colergis, Cortamine, Durocort, Exabet, Hufabethamin, Meclovel, Mexon Beta, Ocuson, Polacel, Proceles

    Apa Itu Betametason?

    Betametason adalah sejenis kortikosteroid yang didesain untuk mengurangi reaksi peradangan di dalam tubuh. Obat ini menghambat zat kimia penyebab peradangan dan meredakan respons imun yang berlebihan. Di Indonesia, berbagai bentuk betametason tersedia, termasuk obat diminum, tetes mata dan telinga, serta obat oles.

    Dosis Betametason

    Dosis betametason akan disesuaikan dengan keadaan penyakit dan respons pasien, khususnya dalam bentuk tablet atau sirop:

    • Untuk kasus alergi, peradangan, dan kondisi autoimun: Dosis awal 2–3 mg per hari, diikuti penurunan dosis secara bertahap.
    • Untuk rheumatoid arthritis: Dosis berada pada rentang 0,5–2 mg per hari, juga dengan penyesuaian dosis secara bertahap.

    Cara Mengonsumsi Betametason dengan Benar

    Asupan betametason harus sesuai dengan arahan dokter. Untuk menghindari iritasi lambung, konsumsilah setelah makan dengan minum air putih. Betametason sirop harus dikocok dan diukur dengan sendok takar yang tepat. Jangan lupakan dosis atau menghentikan obat tanpa arahan dokter dan buang dosis yang terlewat bila waktu dosis berikutnya sudah dekat.

    Efek Samping Betametason

    Penggunaan betametason bisa menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Sakit kepala
    • Kelelahan
    • Insomnia
    • Nyeri perut
    • Kenaikan berat badan
    • Perubahan psikologis

    Segera cari perawatan medis jika mengalami efek samping serius seperti sindrom Cushing, perubahan suasana hati yang ekstrem, gangguan penglihatan, atau gejala infeksi yang signifikan.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Betametason

    Berbagai pertimbangan harus diambil sebelum menggunakan betametason, termasuk:

    • Riwayat alergi
    • Penyakit pembekuan darah atau gangguan koneksi otot
    • Kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung
    • Penggunaan obat-obatan tertentu
    • Kehamilan dan menyusui

    Jangan lakukan kontak langsung dengan orang yang menderita penyakit menular dan consultasikan dengan kesehatan sebelum vaksinasi.

    Efek Betametason untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Betametason berada dalam Kategori C untuk ibu hamil; artinya risiko terhadap janin hanya dapat dibenarkan jika manfaatnya lebih besar. Betametason juga dapat tembus ke dalam ASI, maka penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum penggunaan saat menyusui.

    Interaksi Betametason dengan Obat Lain

    Interaksi yang mungkin terjadi antara betametason dan obat lain mencakup:

    • Pengaruh terhadap efektivitas obat untuk myasthenia gravis
    • Penurunan dampak betametason ketika digabungkan dengan obat tertentu seperti mifepristone atau rifampicin
    • Peningkatan risiko perdarahan atau hipokalemia dengan obat lain
    • Risiko perdarahan saluran pencernaan jika dikombinasikan dengan OAINS atau antibiotik quinolone
    • Perubahan kadar betametason dalam darah karena interaksi dengan obat lain
    • Efektivitas vaksin hidup bisa berkurang saat menggunakan betametason

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait