Epoetin Alfa

    Epoetin alfa digunakan secara medis untuk mengatasi anemia, khususnya pada mereka yang mengidap gagal ginjal kronis, individu dengan HIV/AIDS yang menggunakan zidovudine, atau pada pasien yang menjalani terapi kemoterapi.

    Golongan obat: erythropoiesis-stimulating agents (ESA) Merek dagang: Epodion, Eprex 2000, Eprex 4000, Eprex 10000, Hemapo, Prrex 40000, Renogen, Recormon 5000

    Apa Itu Epoetin Alfa?

    Epoetin alfa adalah kategori obat stimulator eritropoiesis yang aktif meningkatkan produksi sel darah oleh sumsum tulang. Mekanisme kerjanya meniru fungsi hormon eritropoietin yang secara alami terdapat di dalam tubuh, yang berperan langsung dalam proses pembentukan sel darah merah.

    Dosis Epoetin Alfa

    Diberikan melalui injeksi secara intravena atau subkutan oleh profesional medis. Dokter akan menyesuaikan dosis berdasarkan keadaan klinis pasien, yang meliputi:

    • Untuk mengatasi anemia pada gagal ginjal kronis: Mulai dari 50 IU/kgBB tiga kali seminggu.
    • Pada pasien HIV dengan zidovudine: Mulai dari 100 IU/kgBB tiga kali seminggu.
    • Pasien kemoterapi: Mulai dari 150 IU/kgBB tiga kali seminggu atau 450 IU/kgBB seminggu sekali.
    • Reduksi kebutuhan transfusi darah: 600 IU/kgBB seminggu sekali atau 300 IU/kgBB per hari dekat waktu operasi.

    Aturan Pakai Epoetin Alfa

    Usahakan untuk mengikuti anjuran terapi dan kontrol medis sesuai jadwal yang ditetapkan dokter selama penggunaan epoetin alfa. Kesehatan pasien dan hasil laboratorium perlu dipantau secara teratur. Jangan menghentikan pengobatan mendadak tanpa berkonsultasi dengan dokter karena dapat memperburuk kondisi.

    Efek Samping Epoetin Alfa

    Pemakaian epoetin alfa bisa menimbulkan beberapa efek samping seperti:

    • Sakit kepala
    • Demam
    • Mual atau muntah
    • Batuk
    • Nyeri pada persendian atau otot
    • Reaksi iritasi di lokasi suntikan

    Penting untuk segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala efek samping atau jika terjadi tanda-tanda serangan jantung, stroke, atau sumbatan pembuluh darah.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Epoetin Alfa

    Epoetin alfa hanya untuk penggunaan berdasarkan resep dokter. Beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum penggunaan termasuk:

    • Riwayat alergi obat
    • Kondisi hipertensi atau risiko serangan jantung dan gagal jantung
    • Sejarah penyakit PRCA dengan obat serupa eritropoietin
    • Kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, kejang, PKU, penyakit ginjal, dan pasien cuci darah

    Selalu berikan informasi riwayat kesehatan dan obat yang sedang dikonsumsi kepada dokter, serta konsultasi sebelum menggunakan bagi yang sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

    Efek Epoetin Alfa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Epoetin alfa masuk dalam kategori C dimana belum ada penelitian terkontrol pada wanita hamil. Penggunaannya hanya direkomendasikan jika manfaat potensial melebihi risiko terhadap janin. Untuk ibu menyusui, belum diketahui apakah epoetin alfa bisa diserap ke dalam ASI, sehingga konsultasi dengan dokter sangat diperlukan.

    Interaksi Epoetin Alfa dengan Obat Lain

    Epoetin alfa dapat menyebabkan interaksi jika digunakan bersama dengan obat-obat tertentu, antara lain:

    • Risiko pembekuan darah meningkat saat digunakan dengan carfilzomib, lenalidomide, pomalidomide, dan thalidomide
    • Efektivitas epoetin alfa mungkin meningkat saat digunakan bersama methyltestosterone
    • Peningkatan level ciclosporin dalam darah

    Informasikan semua obat yang Anda konsumsi kepada dokter untuk menghindari potensi interaksi obat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait