Fargoxin

    Fargoxin merupakan obat yang diresepkan dalam dunia medis untuk mengatasi insufisiensi kardiak dan aritmia. Pentingnya pengelolaan yang tepat bagi penyakit jantung, besar maupun kecil, merupakan alasan mengapa penggunaan Fargoxin menjadi penting dalam terapi. Berikut akan diuraikan informasi lengkap mengenai Fargoxin yang digunakan untuk permasalahan jantung.

    Golongan obat: Agen inotropik glikosida jantung Kandungan obat: Digoxin

    Apa itu obat Fargoxin?

    Fargoxin adalah agen glikosida jantung yang digunakan untuk pengobatan insufisiensi kardiak dan irama jantung tidak teratur yang dikenal sebagai fibrilasi atrium kronis. Insufisiensi kardiak adalah keadaan di mana jantung tidak bisa memompa darah secara efisien, sehingga menyebabkan aliran darah tidak maksimal ke seluruh tubuh. Fibrilasi atrium adalah tipe aritmia yang merupakan manifestasi umum dari insufisiensi kardiak. Fargoxin berfungsi dengan mempengaruhi kandungan mineral dalam sel-sel jantung, menstabilkan tekanan pada jantung, dan menormalkan denyut nadi. Obat ini hadir dalam dua bentuk, tablet dan suntikan, yang keduanya memiliki tujuan terapi serupa; namun, bentuk suntikan lebih spesifik digunakan untuk kondisi insufisiensi kardiak berkaitan dengan fibrilasi atrium kronis. Terdaftar sebagai obat golongan K, Fargoxin memerlukan resep dokter, ditandai dengan simbol K dalam lingkaran merah pada kemasannya.

    Sediaan dan dosis Fargoxin

    1. Tablet Fargoxin

    Dalam kemasan tablet, Fargoxin tersaji dalam dosis 0.25 mg per tablet, dikemas dalam dus berisi 10 strip dengan masing-masing 10 tablet. Pada tahap digitalisasi cepat, dewasa bisa mendapat resep 4-6 tablet di jam-jam awal. Untuk digitalisasi lambat, dosis turun menjadi 2-3 tablet sehari, dilanjutkan dengan 1-3 tablet sehari untuk pemeliharaan. Anak-anak diberikan dosis 25 mcg/kg berat badan, dan dosis pemeliharaannya adalah 10-20 mcg/kg berat badan sehari.

    2. Injeksi Fargoxin

    Untuk bentuk injeksi, dosis biasa yang diresepkan adalah 0.5-1 mg per hari, dimana setiap ampul berisi 2 mL Fargoxin dengan konsentrasi 0.25 mg/mL. Paket kemasan berisi 5 ampul. Baik tablet maupun injeksi bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, dan sebaiknya sesuai dengan anjuran dokter.

    Aturan Pakai Fargoxin

    Penggunaan Fargoxin harus dilakukan berdasarkan petunjuk dokter ataupun instruksi pada kemasan. Obat kategori ini meminta kehati-hatian dalam dosis agar tidak mengalami overdosis. Jika lupa mengonsumsi obat, segera ambil ketika ingat kecuali waktunya sudah dekat dengan dosis berikutnya. Jangan menggandakan dosis dalam satu waktu pemakaian.

    Efek Samping Fargoxin

    Efek samping yang dapat timbul akibat pemakaian Fargoxin antara lain:

    • Gangguan fungsi sistem saraf pusat dan sistem pencernaan
    • Rasa bingung atau gangguan kesadaran
    • Disorientasi dan kesulitan berkomunikasi
    • Gangguan ritme jantung
    • Penglihatan yang tidak jelas
    • Ruam kemerahan pada kulit

    Beberapa efek samping yang lebih serius meliputi:

    • Sakit perut
    • Muntah
    • Diare
    • Kehilangan nafsu makan yang signifikan
    • Kehilangan berat badan yang drastis
    • Sesak nafas
    • Pembengkakan anggota badan Perhatian medis segera diperlukan jika terjadi efek samping yang serius atau tidak biasa.

    Peringatan dan Perhatian Saat Pakai Fargoxin

    Beberapa hal penting untuk diperhatikan pada penggunaan Fargoxin meliputi:

    • Kontraindikasi pada pasien dengan alergi terhadap digoxin atau digitoxin
    • Memberitahukan dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi
    • Konsultasi bila memiliki gangguan tiroid, aritmia, kanker, atau penyakit ginjal
    • Diskusikan dengan dokter jika anda berusia 65 tahun ke atas mengenai manfaat dan risiko dari Fargoxin
    • Simpan obat dengan baik dan aman. Ikuti instruksi buangan obat yang tepat setelah selesai digunakan.

    Efek Fargoxin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menilai keamanan penggunaan Fargoxin bagi ibu hamil dan menyusui. Dokter akan menilai manfaat serta risiko dan menentukan dosis yang tepat. Tidak dianjurkan mengonsumsi Fargoxin tanpa resep dokter selama kondisi kehamilan atau menyusui.

    Interaksi Fargoxin dengan Obat Lain

    Hati-hati dalam penggunaan Fargoxin terhadap potensi interaksi dengan obat-obatan lain, di antaranya:

    • amphotericin,
    • antasida seperti cholestyramine, colestipol, neomycin, dan sulfasalazine,
    • dan garam Ca serta obat-obat aritmia lainnya. Tindakan preventif meliputi penyimpanan daftar obat yang dikonsumsi, dan berdialog dengan dokter untuk mencegah interaksi yang berpotensi membahayakan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait