Forcanox

    Forcanox merupakan obat antijamur yang diresepkan dokter untuk mengatasi berbagai infeksi jamur. Kandungan Itraconazole dalam Forcanox berperan penting dalam menghambat perkembangan sel jamur.

    Golongan obat: Antijamur Triazole Merek dagang: -

    Apa itu Forcanox?

    Forcanox adalah obat anti fungal yang memiliki efektivitas melawan infeksi yang disebabkan oleh jamur dan ragi. Dengan kandungan utama Itraconazole sebanyak 100 mg per kapsul, obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan dinding sel jamur. Ini dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai infeksi jamur, termasuk infeksi jamur vagina, panu, keratitis jamur, tinea cruris, serta infeksi jamur pada organ dalam tubuh. Hanya tersedia melalui resep dokter, Forcanox tak dijual secara bebas.

    Dosis Forcanox

    Forcanox administrasi dosis tergantung pada kondisi yang diobati. Untuk infeksi jamur pada organ intim wanita, dosisnya adalah 200 mg dua kali sehari dalam satu hari atau 200 mg satu kali sehari selama tiga hari. Sementara itu, untuk jamur pada kulit, dosisnya bervariasi, biasanya 100 mg per hari selama 15 hari atau 200 mg perhari selama 21 hari untuk keratitis jamur. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat, terutama pada pasien dengan sistem imun yang lemah.

    Aturan Pakai Forcanox

    Konsumsi Forcanox sesuai anjuran dokter, dan ikuti petunjuk yang ada pada etiket resep. Obat ini hendaknya ditelan utuh usai makan dan diiringi dengan asupan antasid yang dijadwalkan. Jangan mengubah dosis tanpa petunjuk dokter. Meskipun kondisi membaik, lanjutkan penggunaan sesuai jangka waktu yang direkomendasikan. Untuk membantu mengingat, ambil obat pada jam yang sama setiap hari dan buat catatan pengingat jika perlu.

    Efek Samping Forcanox

    Ada berbagai efek samping yang mungkin terjadi saat pemakaian Forcanox, antara lain:

    • Sakit perut
    • Mual dan muntah
    • Diare atau sembelit
    • Rasa lemas dan mengantuk
    • Sakit kepala dan pusing
    • Kesulitan bernapas
    • Ruam pada kulit dan pruritus
    • Angioedema
    • Demam dan sensasi tak biasa di mulut
    • Kehilangan rambut dan nyeri otot Efek samping jarang namun serius termasuk penurunan urine, nyeri saat buang air kecil, gangguan GI, hipokalemia, edema, dan gejala neurologis. Bila muncul reaksi alergi atau efek samping serius, segera hubungi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Forcanox

    Sebelum menggunakan Forcanox, informasikan kepada dokter bila Anda memiliki:

    • Alergi terhadap Itraconazole atau antijamur lain
    • Penggunaan obat lain, termasuk herbal dan nonresep
    • Riwayat penyakit hati atau ginjal
    • Riwayat penyakit kronis
    • Masalah paru atau cystic fibrosis
    • Sistem kekebalan tubuh lemah seperti pada HIV/AIDS
    • Rencana kehamilan atau sedang menyusui Hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi pasca minum obat ini karena bisa menimbulkan pusing dan mengantuk. Hentikan penggunaan bila terjadi alergi serius.

    Efek Forcanox untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Forcanox masuk dalam kategori C menurut FDA, yang artinya ada kemungkinan risiko terhadap ibu hamil. Belum ada data yang cukup mengenai risikonya pada ibu menyusui. Penting untuk selalu berdiskusi dengan dokter mengenai potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakannya dalam kondisi hamil atau menyusui.

    Interaksi Forcanox dengan Obat Lain

    Forcanox bisa berinteraksi dengan berbagai obat lain, yang dapat mempengaruhi kinerjanya atau menyebabkan efek samping serius. Beberapa obat yang berpotensi interaksi antara lain:

    • Aliskiren
    • Alprazolam
    • Artesunate
    • Astemizole
    • Bosentan
    • Buspirone
    • Busulfan
    • Calcium carbonate
    • Carbamazepine
    • Cisapride Pastikan dokter mengetahui semua obat yang Anda gunakan untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait