Nilotinib

    Leukemia mielogenik kronis adalah jenis leukemia di mana terjadi produksi sel-sel putih granulositik yang berlebihan oleh sumsum tulang, memerlukan penanganan yang tepat. Nilotinib merupakan salah satu obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kondisi tersebut.

    Golongan obat: Penghambat protein kinase Merek dagang: Tasigna

    Apa itu Nilotinib?

    Nilotinib adalah obat dengan resep yang bermanfaat dalam terapi leukemia mielogenik kronis (CML), bentuk kanker darah tertentu. Diantara konsumennya terdapat orang dewasa serta anak-anak. Obat ini masuk dalam kategori D untuk ibu hamil dan menyusui, menunjukkan risiko ke janin tetapi masih dapat dipertimbangkan untuk kondisi darurat. Sediaan obat ini tersedia dalam bentuk kapsul.

    Dosis Nilotinib

    Dosis Standar untuk pengidap leukemia mielogenik kronis yang baru terdiagnosis:

    • Dewasa: 300 mg dua kali sehari
    • Anak-anak: 230 mg/m2 luas permukaan tubuh (LPT) dua kali sehari dengan dosis tinggi tunggal maksimum 400 mg

    Untuk pasien yang resisten terhadap terapi lain:

    • Dewasa: 400 mg dua kali sehari
    • Anak-anak: sama dengan dosis standard Pengaturan dosis mungkin diperlukan berdasarkan respons pengobatan.

    Aturan Pakai Nilotinib

    Nilotinib seharusnya dikonsumsi saat perut kosong. Telan kapsul utuh bersama air. Hindari antasida di waktu yang bersamaan tanpa jeda dua jam dari asupan nilotinib. Demikian pula dengan obat ranitidine, yang harus diambil 10 jam sebelum atau 2 jam sesudah nilotinib. Kontinyu konsumsi obat ini bahkan bila gejala telah mereda dan konsultasi dokter sebelum menghentikan pemakaian. Untuk dosis terlupa, lanjutkan sesuai jadwal bila sudah dekat dengan waktu dosis reguler berikutnya.

    Efek Samping Nilotinib

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi termasuk:

    • Mual
    • Muntah
    • Sakit kepala
    • Kelelahan
    • Sembelit atau diare
    • Rambut rontok sementara
    • Berkeringat di malam hari
    • Hidung tersumbat dan gejala flu

    Respons serius yang memerlukan perhatian medis mencakup:

    • Kemunculan darah pada buang air besar atau urin
    • Demam
    • Bengkak di ekstremitas
    • Nyeri abdominal parah
    • Kuning pada kulit atau mata

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Nilotinib

    Sebelum menggunakan nilotinib, beritahu dokter mengenai:

    • Alergi obat
    • Riwayat hipokalemia atau hipomagnesemia
    • Masalah aritmia, hasil EKG abnormal, atau kasus henti jantung dalam keluarga
    • Kondisi medis terkait liver, kolesterol, dan penyakit pembuluh darah
    • Penggunaan grapefruit yang dapat meningkatkan efek samping
    • Kehamilan, menyusui, atau rencana hamil selama dan sesudah terapi
    • Obat lain yang sedang dikonsumsi

    Efek Nilotinib untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Terhadap ibu hamil, nilotinib diklasifikasikan sebagai kategori D, menandakan risiko yang berpotensi, meski masih dapat direkomendasikan bila keadaan mengancam jiwa. Ibu menyusui disarankan untuk tidak memberikan ASI selama 14 hari pasca dosis terakhir dikarenakan kemungkinan adanya efek samping pada bayi. Konsultasi lebih lanjut dengan dokter sangat dianjurkan.

    Interaksi Nilotinib dengan Obat Lain

    Berikut beberapa potensi interaksi antara nilotinib dengan obat-obatan lain:

    • Penurunan keefektifan nilotinib dengan penggunaan obat penghambat pompa proton
    • Peningkatan level nilotinib pada obat antijamur atau antivirus
    • Risiko gangguan irama jantung bersama dengan obat-obat antiaritmia atau antibiotik klaritromisin
    • Pengurangan kadar nilotinib akibat interaksi dengan phenobarbital, carbamazepine, atau phenytoin

    Simpan daftar obat yang digunakan dan sampaikan pada dokter untuk mencegah interaksi yang berisiko.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait