Alopurinol

    Alopurinol biasa direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi gangguan asam urat dan jenis batu ginjal tertentu dengan menekan aktivitas enzim yang bertanggung jawab atas produksi asam urat di tubuh. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang dosis, panduan penggunaan, serta efek samping alopurinol.

    Golongan obat: Antipirai, xanthine-oxidase inhibitor Merek dagang alopurinol: Alluric, Alodan, Allopural, Allopril, Alofar, Etaluric, Favolar, Goutika, Kolton, Licoric, Mediuric, Selespurin, Omeric, Pritanol, Puricemia, Tylonic

    Apa itu Alopurinol?

    Alopurinol digunakan sebagai terapi untuk mengelola kadar asam urat tinggi dalam darah, kondisi yang sering dikenal sebagai gout, atau radang sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Obat ini mengurangi produksi asam urat dengan menghentikan kerja enzim xantin oksidase. Alopurinol juga bermanfaat untuk mencegah terbentuknya batu ginjal yang dikaitkan dengan ekskresi asam urat yang tinggi, dan untuk menghindari peningkatan kadar asam urat pada pasien yang sedang menjalani terapi kemoterapi untuk kanker.

    Dosis Alopurinol

    Dosis alopurinol yang dianjurkan bervariasi tergantung kondisi medis dan resep dari dokter. Berikut ini adalah panduan dosis umum:

    Penyakit asam urat

    • Dewasa: Dimulai dengan 100 mg setiap hari, kemudian bisa ditingkatkan 100 mg setiap 2-4 minggu. Dosis pemeliharaan berkisar 100-200 mg/hari untuk kasus ringan, 300-600 mg/hari untuk kasus sedang, dan 700-900 mg/hari untuk kasus berat, dengan batas maksimal 900 mg/hari.
    • Anak: 10-20 mg/kg berat badan per hari, tidak melebihi 400 mg/hari.

    Asam urat akibat kemoterapi

    • Dewasa: 600-800 mg per hari selama 2-3 hari sebelum kemoterapi.
    • Anak: Dosis bervariasi berdasarkan usia atau berat badan dengan maksimum 400 mg/hari.

    Batu ginjal

    Sebagai pengobatan, disarankan 200-300 mg alopurinol per hari dibagi dalam beberapa dosis.

    Pasien lansia dan dengan problem ginjal atau hati

    Pasien ini mungkin memerlukan dosis yang lebih kecil dengan interval yang lebih panjang. Setelah sesi dialisis, dapat diberikan dosis 300 atau 400 mg.

    Aturan Pakai Alopurinol

    Alopurinol harus diminum sesuai petunjuk dokter dan sebaiknya dikonsumsi pasca makan dengan segelas air. Hindari mengonsumsi lebih dari dosis yang direkomendasikan dan segera hubungi tenaga medis jika terjadi. Minum obat yang terlewat sesegera mungkin, namun jangan menggandakan dosisnya. Jangan pula berhenti mengonsumsi alopurinol tanpa persetujuan dokter.

    Efek Samping Alopurinol

    Meskipun jarang, alopurinol dapat menimbulkan efek samping, di antaranya:

    • ruam kulit yang gatal,
    • sariawan,
    • mengi,
    • rasa sesak di dada,
    • demam dan menggigil,
    • sakit kepala,
    • nyeri otot,
    • konjungtivitis,
    • peningkatan hormon tiroid,
    • mual dan muntah,
    • peradangan hati,
    • kelemahan tubuh.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Alopurinol

    Beberapa peringatan terkait penggunaan alopurinol yang perlu diwaspadai meliputi:

    • Adanya alergi terhadap obat tersebut,
    • Kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan fungsi ginjal atau hati, serangan gout mendadak, tekanan darah tinggi, diabetes, dan masalah jantung atau tiroid,
    • Menginformasikan dokter tentang segala obat atau suplemen yang dikonsumsi,
    • Penyimpanan obat yang harus kering di bawah suhu 25 derajat Celsius dan tidak dibuang sembarangan.

    Efek Alopurinol untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Pemakaian alopurinol bagi wanita hamil dan menyusui masih membutuhkan kajian lebih lanjut. Oleh karena itu, sangat penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai risiko dan manfaat penggunaannya selama periode ini.

    Interaksi Alopurinol dengan Obat Lain

    Alopurinol mungkin menyebabkan interaksi obat ketika digunakan bersamaan dengan beberapa jenis obat, contohnya:

    • antikoagulan,
    • aspirin,
    • imunosupresan,
    • obat antikanker,
    • vidarabine,
    • teofilin,
    • obat diabetes,
    • obat hipertensi,
    • fenitoin,
    • aluminium hidroksida,
    • antibiotik,
    • dan didanosine. Penting untuk selalu menyimpan daftar obat yang sedang dikonsumsi dan menginformasikan kepada dokter untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait