Antihistamin

    Antihistamin adalah kategori obat yang dirancang untuk meredakan gejala yang dihasilkan oleh alergi, seperti rhinitis dan urtikaria. Meskipun obat ini efektif dalam mengurangi gejala, antihistamin tidak mampu menyembuhkan penyebab alergi itu sendiri.

    Golongan obat: Antialergi Merek dagang: Cetirizine, Loratadine, Chlorpheniramine

    Apa itu Antihistamin?

    Antihistamin memiliki fungsi penting dalam mengontrol gejala alergi dengan menghambat efek histamin, zat yang dikeluarkan tubuh ketika terpapar alergen. Obat ini menekan reaksi yang diakibatkan oleh histamin, termasuk ruam kulit, gatal, atau pembengkakan. Beberapa antihistamin juga digunakan untuk mengatasi mual dan muntah, khususnya yang disebabkan oleh mabuk perjalanan.

    Dosis Antihistamin

    Antihistamin dapat ditemukan dalam berbagai bentuk seperti tablet, sirop, semprotan hidung, dan tetes mata, dan dosisnya diatur sesuai dengan umur serta kondisi pasien. Pada umumnya, antihistamin mulai bereaksi 30 menit setelah dikonsumsi dengan durasi efek 4–6 jam untuk jenis generasi lama, sedangkan generasi baru bisa bertahan hingga 24 jam.

    Aturan Pakai Antihistamin

    Ketika menggunakan antihistamin, penting untuk mengikuti petunjuk dokter atau label kemasan dengan teliti. Jangan menambahkan dosis tanpa sepengetahuan dokter karena risiko overdosis. Jika terlewat satu dosis, minumlah secepat mungkin namun hindari penggandaan dosis.

    Efek Samping Antihistamin

    Antihistamin memiliki beberapa efek samping yang mungkin terjadi, di antaranya:

    • Rasa kantuk
    • Sakit kepala
    • Pusing
    • Pandangan kabur
    • Mual atau muntah
    • Linglung
    • Gelisah dan sulit diam
    • Nyeri perut
    • Kesulitan buang air kecil
    • Kering pada mulut

    Periksakan diri ke dokter jika efek samping ini berkelanjutan atau memburuk, dan segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi antihistamin.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Antihistamin

    Beberapa peringatan dan perhatian harus diobservasi sebelum mengonsumsi antihistamin:

    • Jangan digunakan jika memiliki alergi terhadap antihistamin
    • Beri tahu dokter tentang kondisi kesehatan Anda, seperti porfiria dan penyakit kronis
    • Waspadai potensi pusing dan kantuk, tidak direkomendasikan untuk mengemudi
    • Hindari alkohol saat pengobatan
    • Konsultasi dengan dokter jika hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan
    • Informasikan dokter tentang obat lain yang sedang dikonsumsi
    • Segera berobat bila terjadi reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis.

    Efek Antihistamin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Antihistamin umumnya dianggap aman untuk wanita hamil jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang disarankan. Namun, penggunaan antihistamin selama masa menyusui mungkin bisa ditemukan dalam jumlah kecil dalam ASI, sehingga perlu konsultasi dengan dokter sebelum penggunaan.

    Interaksi Antihistamin dengan Obat Lain

    Antihistamin berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk:

    • Obat epilepsi
    • Obat kanker
    • Antijamur
    • Obat diabetes
    • Pengencer darah

    Penting untuk mencatat semua medikasi yang sedang dijalani dan memberi tahu dokter untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait