Asam Folat

    Asam folat, dikenal juga sebagai folic acid, sering direkomendasikan bagi ibu hamil karena peran pentingnya dalam mendukung perkembangan janin. Vitamin ini juga dapat diperoleh melalui suplemen selain asupan makanan.

    Golongan obat: suplemen vitamin Merek dagang: Vira Folic Acid 400, Vira Folic Acid 1000, Folavit 400

    Apa itu Asam Folat?

    Asam folat, atau folic acid, merujuk pada jenis vitamin B yang esensial untuk proses pembuatan dan pemeliharaan sel baru dalam tubuh. Selain itu, asam folat berfungsi mencegah perubahan DNA yang bisa memunculkan kanker. Ditemukan dalam beragam bahan pangan, termasuk buah-buahan seperti pisang dan jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, asparagus, jamur, ragi, serta bagian tertentu dari daging sapi. Asam folat dalam bentuk suplemen kerap diresepkan untuk mengatasi anemia megaloblastik yang terjadi akibat defisiensi vitamin B, juga untuk pencegahan anemia hemolitik, kekurangan folat akibat dialisis ginjal, serta kondisi kekurangan folat yang diinduksi obatan.

    Dosis Asam Folat

    Dosis asam folat sebagai suplemen beragam bergantung pada tujuan konsumsi. Berikut merupakan dosis standar yang umumnya diaplikasikan:

    Dosis oral untuk pencegahan cacat tabung saraf dalam kehamilan

    • Dewasa: 5 mg per hari, mulai empat minggu sebelum kehamilan dan berlanjut sampai trimester pertama kehamilan.

    Dosis oral untuk anemia megaloblastik defisiensi folat

    • Dewasa: 5 mg per hari selama empat bulan, disesuaikan menjadi 15 mg per hari untuk kasus malabsorpsi, dengan dosis pemeliharaan 5 mg sekali per 1 hingga 7 hari.
    • Anak-anak usia di atas 1 tahun: dosis mengikuti dosis dewasa.

    Dosis parenteral untuk anemia megaloblastik defisiensi folat

    • Dewasa: 1 mg melalui suntikan intravena atau intramuskular, dengan dosis pemeliharaan 0,4 mg harian.
    • Anak-anak: mengikuti dosis dewasa; 0,3 mg harian sebagai dosis pemeliharaan untuk anak di bawah 4 tahun dan 0,4 mg harian untuk anak di atas 4 tahun.
    • Bayi: dosis pemeliharaan 0,1 mg setiap hari.

    Aturan Pakai Asam Folat

    Asam folat dalam bentuk suntikan akan diberikan oleh profesional medis di fasilitas kesehatan, sementara untuk suplemen oral, harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter atau instruksi yang tertera pada etiket produk. Penting untuk tidak melewati dosis yang direkomendasikan untuk menghindari efek negatif. Suplemen dapat dikonsumsi baik sebelum atau setelah makan, dan sebaiknya pada waktu yang konsisten setiap hari. Jika Anda lupa mengambil satu dosis, konsumsilah secepatnya kecuali jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya; dalam hal ini, lewatkan dan lanjutkan jadwal biasa. Jangan menggandakan dosis. Simpan suplemen pada suhu kamar dan hindari paparan langsung sinar matahari dan kelembapan yang berlebih.

    Efek Samping Asam Folat

    Asam folat umumnya aman dan tidak menyebabkan efek samping bila dikonsumsi sesuai anjuran. Meskipun demikian, ada beberapa reaksi yang perlu diwaspadai:

    • Gejala yang muncul akibat kelebihan asam folat yang bisa memperparah defisiensi vitamin B12.
    • Gangguan gastrointestinal seperti bloating, mual, dan penurunan nafsu makan.
    • Efek alergi yang jarang terjadi, termasuk ruam, gatal-gatal, urtikaria, sampai reaksi anafilaksis yang serius.

    Segala efek samping ini harus segera dilaporkan kepada dokter jika tidak mereda, terutama jika mengalami reaksi yang lebih serius.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Asam Folat

    Suplemen asam folat harus digunakan sesuai dengan diagnosis yang tepat, khususnya jangan digunakan untuk anemia kekurangan B12 atau kondisi yang belum didiagnosa. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan:

    • Tidak dianjurkan untuk pasien dengan ring jantung.
    • Harus hati-hati bagi pasien dengan tumor.
    • Tidak cocok untuk pasien dengan gangguan genetik tertentu atau masalah absorpsi glukosa dan galaktosa.

    Pastikan dokter telah mengetahui segala kondisi kesehatan dan medikasi yang sedang Anda ikuti sebelum mengonsumsi suplemen asam folat.

    Efek Asam Folat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Folic acid merupakan nutrien esensial selama masa kehamilan dan menurut US Food and Drug Administration (FDA) kekurangan nutrien ini bisa membawa konsekuensi serius bagi perkembangan otak dan tulang belakang janin. Pada periode menyusui, konsumsi asam folat tidak memperlihatkan efek samping yang merugikan bagi bayi yang menyusui. Namun, selalu berkonsultasi dengan dokter merupakan tindakan penting untuk memastikan penggunaan yang aman baik untuk ibu dan bayi.

    Interaksi Asam Folat dengan Obat Lain

    Interaksi antara suplemen asam folat dengan obat-obatan dapat mempengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping. Beberapa obat yang diketahui memiliki potensi interaksi, termasuk:

    • Obat anti-inflamasi untuk usus seperti sulfasalazine.
    • Cholestyramine, pengobatan untuk kadar kolesterol tinggi.
    • Antibiotik tertentu termasuk trimethoprim dan sulfonamid.
    • Obat antikonvulsan seperti fenitoin, fenobarbital, dan primidon.
    • Fluorourasil yang digunakan dalam terapi kanker.

    Untuk menghindari efek interaksi tidak diharapkan, sebaiknya informasikan riwayat konsumsi obat, suplemen, atau produk herbal kepada dokter sebelum memulai asupan asam folat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait