Diethylcarbamazine

    Diethylcarbamazine merupakan agen terapeutik untuk mengatasi infestasi parasitik yang masuk ke peredaran darah dan menginfeksi organ di luar saluran pencernaan, seperti filariasis linfatis atau penyakit kaki gajah, loiasis, larva migrans visceral, dan onchocerciasis.

    Golongan obat: Antihelmintik (obat cacing) Merek dagang: Diethylcarbamazine, Diethylcarbamazine Citrate

    Apa Itu Diethylcarbamazine?

    Diethylcarbamazine adalah obat yang ditujukan untuk membasmi cacing dalam aliran darah. Penggunaan diethylcarbamazine dapat dikombinasikan dengan obat antiparasit lainnya seperti ivermectin atau albendazole untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Penting untuk memahami bahwa diethylcarbamazine tidak efektif melawan cacing yang berlokasi di saluran pencernaan seperti cacing gelang, cacing tambang, atau cacing kremi, dan harus digunakan sesuai anjuran dokter.

    Dosis Diethylcarbamazine

    Dosis diethylcarbamazine disesuaikan berdasarkan usia pasien dan jenis infeksi parasitik yang dihadapi.

    Pada orang dewasa dengan filariasis linfatis:

    • Hari pertama: 50 mg sekali sehari
    • Hari kedua: 50 mg tiga kali sehari
    • Hari ketiga: 100 mg tiga kali sehari
    • Hari keempat hingga keempat belas: 2 mg/kg berat badan, tiga kali sehari.

    Anak-anak di hari pertama diberikan 1 mg/kg berat badan, lalu dosis bertahap ditingkatkan hingga hari keempat hingga keempat belas dengan 2 mg/kg berat badan tiga kali sehari.

    Aturan Pakai Diethylcarbamazine

    Mengikuti resep dokter dan arahan pada label obat adalah penting dalam menggunakan diethylcarbamazine. Pasien tidak boleh mengubah dosis sendiri. Tablet diethylcarbamazine dikonsumsi setelah makan untuk menghindari iritasi lambung. Jika lupa mengambil dosis, ambil segera kecuali waktu dosis berikutnya sudah dekat, dan jangan menggandakan dosis. Simpan obat pada suhu kamar dan jauh dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Diethylcarbamazine

    Efek samping dari penggunaan diethylcarbamazine terbilang jarang, tetapi beberapa di antaranya meliputi:

    • Rasa mual dan muntah
    • Sakit kepala atau pusing
    • Ketidaknyamanan pada sendi
    • Visi buram
    • Kelelahan atau kantuk

    Penggunaan diethylcarbamazine sebaiknya dihentikan jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang parah, dengan segera konsultasikan kepada dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Diethylcarbamazine

    Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan diethylcarbamazine:

    • Pastikan tidak memiliki alergi terhadap obat ini.
    • Anak-anak memerlukan resep dokter khusus.
    • Wanita hamil atau menyusui dilarang mengkonsumsi tanpa persetujuan dokter.
    • Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan fokus tinggi setelah konsumsi obat.

    Beri tahu dokter apabila memiliki kondisi medis tertentu atau mengonsumsi obat lain untuk menghindari interaksi berbahaya.

    Efek Diethylcarbamazine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Diethylcarbamazine termasuk dalam kategori X, di mana risiko terhadap janin telah dibuktikan melalui penelitian pada hewan maupun manusia. Oleh karena itu, penggunaannya sangat tidak disarankan bagi wanita hamil. Selain itu, belum ada informasi yang memastikan keamanan diethylcarbamazine saat menyusui, sehingga pengecualian hanya dapat diberikan berdasarkan persetujuan dari dokter.

    Interaksi Diethylcarbamazine dengan Obat Lain

    Interaksi obat serius dengan diethylcarbamazine termasuk langka, namun sebagai langkah pencegahan, penting untuk menginformasikan kepada dokter mengenai segala obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan reaksi interaksi yang tidak diharapkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait