Diflukortolon Valerat

    Diflukortolon valerat sering digunakan sebagai terapi topikal untuk berbagai masalah peradangan pada kulit seperti eksim dan dermatitis. Pemberian terhadap anak harus berdasarkan petunjuk dokter.

    Golongan obat: anti-inflamasi dan antipuritik Merek dagang diflukortolon valerat: Nerisona Fatty, Nerisona Combi, Nerilon

    Apa itu obat diflukortolon valerat?

    Obat topikal yang dikenal dengan nama diflucortolone valerate atau diflukortolon valerat ini masuk dalam kelas kortikosteroid. Obat ini efektif untuk menyembuhkan berbagai kondisi kulit seperti eksim, dermatitis, alergi, serta ruam. Tidak hanya itu, dalam beberapa situasi, dokter juga mungkin meresepkannya untuk mengatasi psoriasis, walaupun tidak untuk pemakaian jangka panjang agar menghindari risiko kekambuhan. Diflukortolon bertugas mengelola gejala termasuk peradangan, gatal, dan kemerahan pada kulit namun tidak mengobati penyebab utama dari masalah kulit tersebut.

    Dosis diflukortolon valerat

    Dalam bentuk salep topikal dengan konsentrasi 0,1% dan 0,3%, diflukortolon valerat memiliki dosis penggunaan yang bervariasi:

    • Dewasa: Sapukan salep pada area yang terkena peradangan, maksimal 60 gram untuk sediaan 0,3% dan durasi maksimal pemakaian adalah 4 minggu untuk sediaan 0,1% dan 2 minggu untuk sediaan 0,3%.
    • Anak berusia 5 tahun ke atas: Gunakan salep tipis-tipis pada bagian yang inflamasi, kurangi frekuensi penggunaan bila adanya peningkatan kondisi dan maksimal penggunaan 1-2 minggu di tubuh serta 5 hari di wajah.
    • Anak berusia 1-4 tahun: Oleskan salep dengan kadar 0,1% secara tipis dan maksimal pemakaian adalah 5 hari.

    Penting untuk memahami bahwa dosis ini bukan standar mutlak dan harus berdasarkan petunjuk dokter, khususnya jika tidak terjadi perbaikan kondisi setelah masa penggunaan yang diizinkan.

    Aturan Pakai Diflukortolon Valerat

    Konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini adalah langkah awal yang krusial agar dosis bisa disesuaikan dengan kondisi pasien. Teliti dan pahami leaflet yang tersertakan untuk mengetahui efek samping yang mungkin muncul. Penggunaan diflukortolon valerat hanya untuk bagian kulit yang meradang dan harus digosok hingga meresap ke dalam kulit. Perhatikan dengan saksama instruksi dokter terkhusus dalam penggunaan obat ini untuk psoriasis dan jangan melebihi durasi yang dianjurkan. Hindari pengaplikasian pada luka terbuka atau bagian yang terinfeksi, serta jangan melebihi dua kali aplikasi per hari. Selain itu, pertahankan kebersihan dengan mencuci tangan setelah pemakaian dan simpan obat sesuai arahan yang tertera pada kemasan.

    Efek Samping Diflukortolon Valerat

    Seperti halnya obat lain, diflukortolon valerat dapat memicu beberapa efek samping:

    • Sensasi terbakar pada kulit.
    • Reaksi alergi.
    • Penipisan lapisan kulit.
    • Timbulnya jerawat.
    • Pertumbuhan rambut di area yang diobati.

    Pemakaian obat kortikosteroid secara topikal kadang meningkatkan risiko infeksi kulit, terutama pada area yang lembap atau tertutup kasa. Jika muncul infeksi bakteri atau gejala yang mengganggu berlanjut, secepatnya hentikan pemakaian dan hubungi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Diflukortolon Valerat

    Diperlukan kehati-hatian sebelum memulai penggunaan diflukortolon valerat. Beritahukan kepada dokter jika mengalami:

    • Alergi pada diflukortolon atau obat serupa lainnya.
    • Penggunaan obat lain, baik yang diresepkan maupun non-resep.
    • Riwayat penyakit, khususnya yang berhubungan dengan infeksi kulit.
    • Kehamilan atau rencana kehamilan dan menyusui.

    Dokter akan mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk menentukan keamanan penggunaan obat bagi pasien. Hindari penggunaan tanpa petunjuk dokter, terlebih bagi anak-anak dengan pemakaian tidak lebih dari lima hari.

    Efek Diflukortolon Valerat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Terkait keamanan diflukortolon valerat bagi ibu hamil, belum adanya cukup penelitian. Namun, penelitian pada hewan mengindikasikan adanya potensi risiko penggunaan obat ini terhadap perkembangan janin. Dianjurkan bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Bagi ibu menyusui, penting untuk menghindari penggunaan obat ini pada area payudara agar tidak tertelan oleh bayi, dan status diflukortolon dalam ASI masih belum diketahui pasti.

    Interaksi Diflukortolon Valerat dengan Obat Lain

    Belum terdapat data yang cukup mengenai interaksi obat diflukortolon valerat dengan medikasi lain. Namun, diperlukan pemberitahuan kepada dokter jika pasien menggunakan kortikosteroid lain atau obat-obatan dalam waktu yang bersamaan. Tetap ikuti petunjuk dokter untuk menghindari penggunaan yang melewati batas waktu yang direkomendasikan atau pada kulit yang terinfeksi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait