Docosahexaenoic Acid (DHA)

    Asam lemak omega-3 memiliki peranan penting dalam kesehatan otak dan penglihatan, dimana Docosahexaenoic acid (DHA) adalah salah satu asam lemak tersebut. Sumber alami DHA berasal dari ikan laut seperti tuna, salmon, makarel, dan sarden. DHA juga tersedia dalam bentuk suplemen untuk konsumsi sehari-hari.

    Golongan obat: Suplemen Merek dagang di Indonesia: Caloma Plus, Enfamil A+, Inavitamax, Nutribreast, Nutramigen, Nuzeel Omega Supra, Omega-3, Omega-E, Om3heart 600 Omega 3, Sustagen

    Apa itu DHA?

    DHA adalah nutrien yang krusial untuk perkembangan struktur dan fungsi otak serta mata. Kaya akan omega-3, DHA hadir dalam makanan laut dan dikembangkan menjadi suplemen yang bermanfaat untuk menangani kolesterol tinggi, mendukung perawatan jantung, dan meningkatkan memori. Terintegrasi pula dalam susu formula untuk ibu hamil, bayi dan anak-anak, namun penelitian lebih dalam mengenai keamanan dan efektivitas DHA masih terus dilakukan.

    Dosis DHA

    DHA dapat diperoleh dari konsumsi minyak ikan yang juga mengandung eicosapentaenoic acid (EPA), dengan dosis umum minyak ikan adalah 5 gram per hari. Untuk menurunkan trigliserida, dosis DHA yang disarankan adalah antara 800 dan 4000 mg selama 6 hingga 8 minggu. Bagi ibu hamil dan menyusui, penting mengonsumsi suplemen khusus yang sesuai anjuran dokter. Belum ada jumlah kecukupan gizi hariannya yang tetap, tetapi secara umum asam lemak omega-3 dewasa tidak boleh melebihi 1,6 gram bagi pria dan 1,1 gram bagi wanita, sedangkan untuk anak-anak dan remaja berkisar 0,5 hingga 1,6 gram berdasarkan usia.

    Aturan Pakai DHA

    Konsumsilah suplemen DHA setelah membaca aturan penggunaan. Berdiskusi dengan dokter sangat disarankan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu untuk pemilihan dosis dan produk yang tepat. DHA dalam bentuk kapsul sebaiknya ditelan utuh dan tidak dikunyah. Simpan suplemen ini di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping DHA

    DHA umumnya aman bila dikonsumsi dengan dosis yang sesuai, meskipun kadang dapat timbul efek samping seperti bau napas tengik, panas dada, atau mual. Apabila simptom-simptom ini bertahan, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Wajib mendapat perawatan medis segera apabila terjadi reaksi alergi yang ditandai dengan ruam gatal, pembengkakan di sekitar wajah atau kesulitan bernapas.

    Peringatan Sebelum Mengonsumsi DHA

    Sebelum konsumsi DHA, penting untuk memperhatikan beberapa hal:

    • Hindari bila Anda alergi pada DHA atau sumber makanan tertentu seperti ikan dan kerang.
    • Diskusikan penggunaan DHA jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan hamil dengan dokter Anda.
    • Informasikan pada dokter jika Anda memiliki diabetes.
    • Sertakan informasi mengenai obat-obatan lain yang tengah dikonsumsi.
    • Jika mengalami reaksi alergi, segera temui dokter.

    Efek DHA untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    DHA diklasifikasikan dalam Kategori N yang berarti belum dikategorikan. Untuk ibu hamil dan menyusui, aman mengonsumsi suplemen DHA khusus yang disertai dengan informasi penggunaan atau sesuai rekomendasi dokter.

    Interaksi DHA dengan Obat Lain

    Suplemen DHA bisa berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang meliputi:

    • Obat pengencer darah, yang dapat meningkatkan risiko pendarahan.
    • Obat antihipertensi, yang berpotensi menurunkan tekanan darah lebih lanjut.
    • Obat diabetes, yang kemungkinan dapat mengurangi efektivitasnya dalam mengendalikan kadar gula darah.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait