Doxycycline

    Doksisiklin adalah antibiotik yang digunakan untuk melawan beragam jenis infeksi bakterial. Selain itu, obat ini juga berperan penting dalam terapi jerawat parah dan pencegahan malaria. Penggunaan doksisiklin harus berdasarkan resep dokter dan tersedia dalam bentuk kapsul.

    Golongan obat: Antibiotik tetrasiklin Merek dagang: Viadoxin, Siclidon, Pushrob, Interdoxin, Doxycycline hyclate, Doxycycline, Doxicor, Dohixat

    Apa itu Doxycycline?

    Doksisiklin merupakan antibiotik yang efektif melawan infeksi dengan menghambat sintesis protein pada bakteri. Ini mengakibatkan perlambatan proses pertumbuhan bakteri, yang memungkinkan sistem imun tubuh untuk lebih efektif mengatasinya. Doksisiklin termasuk dalam kategori antibiotik spektrum luas sehingga dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis infeksi.

    Berbagai jenis infeksi bakterial seperti pneumonia, infeksi menular seksual termasuk sifilis dan klamidia, infeksi dibagian kelamin, infeksi saluran kemih termasuk uretritis non-gonore atau servisitis, infeksi yang berasal dari hewan seperti anthrax dan leptospirosis, serta infeksi yang disebabkan oleh kutu, tungau, atau parasit seperti demam tifus, bisa diobati dengan doksisiklin. Penting diingat bahwa doksisiklin tidak efektif melawan infeksi akibat virus.

    Dosis Doxycycline

    Dosis doksisiklin disesuaikan oleh dokter berdasarkan jenis dan tingkat keparahan infeksi, usia, serta berat badan pasien. Berikut adalah dosis spesifik untuk berbagai kondisi:

    • Untuk infeksi bakteri sensitif:
      • Dewasa & anak > 8 tahun dengan berat > 45kg: 200 mg pada hari pertama, dilanjut 100 mg/hari.
      • Anak 8-11 tahun dengan berat \u226445kg: 4,4 mg/kg pada hari pertama, dilanjut 2,2 mg/kg/hari.
    • Untuk epididimitis dan/atau orchitis:
      • Dewasa: 100 mg dua kali sehari selama 10 hari.
    • Untuk Malaria:
      • Dewasa & anak mulai dari usia 8 tahun: Dosis disesuaikan berdasarkan berat badan dan usia, diberikan dua kali sehari selama tujuh hari.
    • Untuk pencegahan malaria:
      • Dewasa: 100 mg per hari, digunakan sebelum dan selama perjalanan ke area endemis, berlanjut sampai empat minggu setelahnya.
      • Anak > 8 tahun: 2 mg/kg/hari dengan durasi sama seperti orang dewasa.
    • Untuk scrub typhus:
      • Dewasa: 200 mg sebagai dosis tunggal.

    Dokter akan menentukan lamanya penggunaan obat berdasarkan respons terapi dan kondisi spesifik pasien.

    Aturan Pakai Doxycycline

    Gunakan doksisiklin sesuai petunjuk dokter dan perhatikan informasi pada kemasan. Hindari mengubah dosis tanpa persetujuan dokter karena dapat menyebabkan kemunculan masalah seperti resistensi antibiotik. Obat ini idealnya dikonsumsi saat perut kosong tetapi jika mengalami sakit perut, boleh dikonsumsi bersama makanan. Telan kapsul atau tablet dengan air putih dan jangan berbaring selama 30 menit setelahnya untuk menghindari iritasi saluran cerna. Selain itu, minumlah air putih secara berlimpah selama terapi doksisiklin.

    Doksisiklin dapat meningkatkan risiko sunburn, jadi saat berada di luar ruangan gunakanlah tabir surya dan pakaian yang melindungi dari sinar matahari. Jika dosis terlewat, segeralah meminumnya kecuali jika waktu minum berikutnya sudah dekat, maka abaikan dan langsungh ambil dosis selanjutnya tanpa menggandakan jumlahnya. Untuk penggunaan jangka panjang, kontrol laboratorium reguler mungkin diperlukan. Simpan di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.

    Efek Samping Doxycycline

    Konsumsi doksisiklin pada umumnya bersifat aman namun beberapa individu mungkin mengalami efek samping seperti:

    • Kulit yang lebih sensitif terhadap sinar matahari
    • Hilangnya nafsu makan
    • Mual atau muntah
    • Nyeri perut
    • Diare ringan
    • Peningkatan pigmentasi kulit

    Segera hubungi dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang semakin parah dan persistent. Efek samping serius yang memerlukan penanganan medis segera meliputi sakit perut berat, diare yang mengkhawatirkan, nyeri menelan, nyeri dada, sulit buang air kecil, demam tinggi, gejala mudah memar atau berdarah, gangguan penglihatan, dan tanda-tanda infeksi pada organ reproduksi.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Doxycycline

    Sebelum menggunakan doksisiklin, penting untuk memberi tahu dokter mengenai:

    • Alergi terhadap doksisiklin atau antibiotik tetrasiklin lain.
    • Riwayat kondisi medis seperti asma, infeksi jamur, esofagitis, gangguan hati atau ginjal, lupus, myasthenia gravis, stroke, tumor otak, atau gangguan pembuluh darah otak.
    • Prosedur operasi pada lambung atau usus, khususnya gastrektomi.
    • Penggunaan obat jenis retinoid, obat pengencer darah, atau antikejang.
    • Jika sedang menggunakan pil KB atau akan menjalani program vaksinasi.

    Penting untuk mendiskusikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaat, khususnya pada anak-anak dan remaja karena potensi efek samping. Doxycycline harus dihindari oleh ibu hamil atau menyusui karena dapat berisiko bagi janin atau bayi.

    Efek Doxycycline untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Doksisiklin merupakan obat kategori D yang berarti ada bukti obat ini berisiko untuk janin. Meskipun demikian, dalam keadaan mendesak manfaat penggunaannya bisa lebih besar dibandingkan risikonya. Untuk ibu menyusui, doksisiklin dapat masuk ke dalam ASI dan tidak disarankan untuk digunakan karena potensi risiko terhadap bayi.

    Interaksi Doxycycline dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat terjadi saat doksisiklin dikombinasikan dengan obat-obatan lain, itu termasuk:

    • Risiko peningkatan tekanan intrakranial dengan penggunaan bersama isotretinoin atau retinoid oral.
    • Meningkatnya efek samping dari penggunaan bersamaan obat ciclosporin atau warfarin.
    • Peningkatan risiko hipoglikemia saat digabungkan dengan obat antidiabetes jenis sulfonilurea.
    • Pengurangan efektivitas penisilin atau doksisiklin itu sendiri bila digunakan bersama rifampicin atau obat antikejang.

    Makanan dan obat tertentu dapat mengurangi penyerapan doksisiklin, misalnya antasida yang mengandung magnesium atau aluminium, suplemen besi dan zink, serta makanan yang banyak kalsium harus dikonsumsi dengan interval spesifik setelah penggunaan doksisiklin.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait