Apa itu obat factor IX?
Obat yang disebut factor IX atau faktor IX kompleks termasuk dalam kelas hemostatik yang berperan aktif dalam proses pembentukan gumpalan darah. Faktor IX sendiri merupakan protein yang alami diproduksi liver dan berperan penting dalam pembekuan darah. Bila terjadi defisiensi faktor IX seperti pada hemofilia B, masalah dengan pembekuan darah dapat menyebabkan perdarahan yang signifikan pada berbagai bagian tubuh, termasuk sendi, otot, dan organ dalam, sehingga penggunaan faktor IX kompleks diperlukan untuk membantu pembekuan darah bagi penderita hemofilia dan defisiensi faktor IX.
Dosis faktor IX kompleks
Berdasarkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), faktor IX tersedia dalam bentuk serbuk injeksi dengan dosis 500 hingga 1000 IU dan pelarut 5-10 ml. Pengaturan dosis obat ini ditentukan berdasarkan kondisi medis pasien. Untuk perdarahan hemofilia B yang parah, dosis bagi dewasa dan anak-anak bervariasi tergantung pada jenis faktor IX yang digunakan, di mana disesuaikan dengan keperluan individu. Sementara untuk terapi pengganti pada hemofilia B, dosisnya juga berbentuk individual dan bergantung pada keparahan penyakit serta prosedur operasi yang direncanakan.
Aturan Pakai factor IX
Pemakaian obat faktor IX harus sesuai dengan anjuran medis, dan pasien harus terlatih dalam penyuntikkan langsung ke pembuluh darah. Faktor IX digunakan untuk segera menghentikan perdarahan atau pencegahan perdarahan yang mungkin terjadi, dengan suntikan yang diulang sesuai kebutuhan. Pengawasan dari dokter sangat diperlukan, terutama saat penggunaan pertama kali.
Efek Samping factor IX kompleks
Seperti obat pada umumnya, faktor IX juga berpotensi menimbulkan efek samping, walaupun tidak semua orang mengalaminya. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Memar, khususnya di tangan dan kaki
- Kejang
- Pusing saat perubahan posisi
- Peningkatan denyut jantung
- Bercak biru atau keunguan besar di tempat suntikan
- Mual atau muntah
- Nyeri di dada, selangkangan, atau betis
Efek samping serius dapat mengakibatkan perubahan warna kulit wajah, pernapasan cepat atau tidak teratur, bengkak di sekitar mata, kesulitan bernapas, dan sensasi terbakar atau menyengat di situs suntikan.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai factor IX
Sebelum menggunakan faktor IX kompleks, penting untuk mendiskusikan riwayat trombosis atau komplikasi tromboemboli pra-eksisting dengan dokter. Berkonsultasilah dengan dokter jika memiliki riwayat atau sedang dalam pengobatan yang berhubungan dengan pembekuan darah. Selain itu, individu dengan faktor risiko kardiovaskular perlu memahami risiko peningkatan penyakit jantung saat terapi dengan faktor IX. Jika terjadi gejala hipersensitivitas, kesulitan bernapas, tekanan darah rendah, atau detak jantung tidak teratur, segeralah hubungi dokter.
Efek factor IX untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Para ibu yang hamil atau menyusui harus mendapatkan nasihat medis sebelum menggunakan faktor IX kompleks. Menurut situs Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, studi pada hewan menunjukkan adanya efek negatif pada janin, walaupun belum terdapat penelitian yang cukup pada ibu menyusui.
Interaksi factor IX dengan Obat Lain
Faktor IX mungkin meningkatkan risiko pembekuan darah jika digunakan bersama obat-obatan tertentu seperti asam aminokaproat, asam traneksamat, aprotinin, carfilzomib, dan faktor koagulasi VIIa. Penting bagi pasien untuk memberi tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang digunakan dan kondisi kesehatan, termasuk rencana kehamilan, untuk menghindari efek samping yang berpotensi berbahaya.
