Omalizumab

    Omalizumab merupakan obat antidalam mengatasi asma yang telah diidentifikasi melalui tes alergi dan dikenal efektif dalam mengurangi frekuensi serangan asma yang kambuh. Perlu diperhatikan bahwa Omalizumab tidak diperuntukkan bagi penanganan serangan asma akut atau status asmatikus.

    Golongan obat: Antibodi monoklonal Merek dagang: Xolair

    Apa itu Omalizumab?

    Omalizumab adalah anggota dari kelas terapi antibodi monoklonal yang bekerja dengan menghambat imunoglobulin E (IgE), suatu zat alami yang didapat di dalam tubuh manusia. Aktivitas ini membantu dalam meredakan gejala asma yang dialami. Obat ini hanya tersedia dalam bentuk suntikan dan harus diberikan oleh tenaga medis profesional di dalam lingkup rumah sakit atau klinik.

    Dosis Omalizumab

    Dosis omalizumab yang dianjurkan tergantung pada keadaan pasien, derajat respons tubuh, serta kadar IgE. Obat ini diberikan secara subkutan oleh dokter atau petugas medis profesional. Berikut detail dosisnya berdasarkan kondisi klinis pasien:

    • Dalam keadaan asma:
      • Dewasa dengan bobot 30—90 kg: Dosis 150—375 mg setiap 4 minggu, disesuaikan dengan kadar IgE.
      • Dewasa dengan bobot >90—150 kg: Dosis 225—300 mg setiap 4 minggu, juga disesuaikan dengan kadar IgE.
      • Anak-anak: Dokter akan menetapkan dosis sesuai kondisi.
    • Untuk Urtikaria idiopatik kronis:
      • Dewasa: 300 mg setiap 4 minggu.
      • Anak-anak: Dosis sesuai keputusan dokter berdasarkan keadaan pasien.

    Cara Penggunaan Omalizumab yang Tepat

    Omalizumab diberikan melalui suntikan subkutan yang dilakukan oleh dokter atau staf medis di pelayanan kesehatan. Pengawasan ketat dari profesional kesehatan sangat diutamakan di awal pemberian obat ini, sebab berpotensi menimbulkan reaksi alergi hebat. Pasien diharuskan untuk mengikuti anjuran dokter selama perawatan dan tidak berhenti pengobatan tanpa konsultasi medis. Pemeriksaan perkembangan terapi juga menjadi bagian penting dari pengobatan dengan omalizumab, termasuk tes alergi kulit, fungsi paru-paru, atau analisa darah lengkap.

    Efek Samping Omalizumab

    Omalizumab bisa menimbulkan reaksi alergi serius seperti anafilaksis yang diindikasikan dengan tanda-tanda seperti bronkospasme, hipotensi, pingsan, biduran, atau angioedema. Efek samping lain yang umum termasuk:

    • Bengkak atau nyeri pada area suntikan
    • Sakit kepala atau pusing

    Pengguna diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan medis apabila gejala tersebut tidak mereda atau bertambah parah. Segera temui dokter jika gejala serius seperti nyeri dada, mati rasa, kesemutan, sesak napas, atau gejala lainnya terjadi.

    Peringatan dan Kewaspadaan Penggunaan Omalizumab

    Sebelum penggunaan omalizumab, terdapat berbagai catatan perhatian yang perlu diinformasikan kepada dokter, antara lain:

    • Adanya alergi terhadap lateks, serbuk sari, atau komponen obat
    • Gejala infeksi termasuk demam dan pembengkakan kelenjar
    • Riwayat serangan jantung, shock anafilaksis, stroke, atau kanker
    • Informasi terkait kehamilan, menyusui, atau rencana hamil
    • Penggunaan obat lain, suplemen, atau produk herbal

    Dan penting untuk segera mendapatkan bantuan medis apabila terjadi overdosis, reaksi alergi obat, atau efek samping yang serius.

    Dampak Omalizumab bagi Ibu Hamil dan Menyusui

    Omalizumab berada dalam Kategori N, yang menunjukkan bahwa statusnya belum dikategorikan terkait keamanan saat kehamilan. Tidak diketahui apakah omalizumab dapat berpindah ke dalam ASI atau tidak. Perempuan yang sedang hamil atau menyusui harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Omalizumab dengan Obat Lain

    Interaksi obat dengan omalizumab belum sepenuhnya diketahui. Namun, penggunaan bersamaan dengan obat antiparasit mungkin dapat mempengaruhi efektivitasnya. Untuk mencegah kemungkinan interaksi yang tak diinginkan, selalu informasikan kepada dokter tentang obat-obatan yang sedang atau akan digunakan selama perawatan dengan omalizumab.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait