Ondansetron

    Golongan obat: Antiemetik antagonis reseptor serotonin Merek dagang: Ceteron, Fudanton, Maxtron, Narfoz, Nausimex, Ondansetron HCl 2H2O, Ondansetron HCI Dihydrate, Ondansetron Hydrochloride Dihydrate, Vometron, Zetral

    Apa itu Ondansetron?

    Ondansetron adalah obat antiemetik yang berfungsi sebagai antagonis reseptor serotonin atau reseptor 5HT3, yang bermanfaat untuk mencegah serta mengobati gejala mual dan muntah, khususnya yang diakibatkan oleh kemoterapi, radioterapi, atau operasi. Obat ini bekerja dengan menghalangi efek serotonin di reseptor 5HT3, sehingga menekan o**r reflex muntah.

    Dosis Ondansetron

    Dosis ondansetron yang diresepkan bergantung pada kondisi yang diobati, bentuk sediaan obat, serta usia pasien. Untuk dewasa dan lansia, dosis yang umum adalah 8 mg yang diminum 1-2 jam sebelum penerimaan radioterapi atau kemoterapi, serta 16 mg yang diminum 1 jam sebelum operasi. Untuk anak-anak dan bayi, dosis disesuaikan mulai dari 4 mg hingga 0,15 mg/kgBB tergantung pada tindakan medis yang akan dijalani.

    Aturan Pakai Ondansetron

    Ondansetron harus digunakan sesuai petunjuk dokter dan instruksi yang tertera pada kemasan. Bentuk suntikan dan infus akan diberikan oleh tenaga medis, sedangkan bentuk tablet, serta sirop dikonsumsi sesuai anjuran, baik sebelum atau sesudah makan. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi ondansetron, harus segera minum obat jika waktunya belum terlalu dekat dengan dosis selanjutnya.

    Efek Samping Ondansetron

    Efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan ondansetron antara lain:

    • Sakit kepala atau pusing
    • Rasa seolah-olah melayang
    • Konstipasi
    • Kelelahan dan rasa lemah pada tubuh
    • Menggigil
    • Kantuk Hubungi dokter jika mengalami gejala yang tidak membaik atau efek yang lebih parah seperti masalah penglihatan, nyeri perut, gejala sindrom serotonin, dan masalah irama jantung.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Ondansetron

    Beberapa perhatian sebelum menggunakan ondansetron meliputi:

    • Mempunyai alergi khususnya pada ondansetron atau penghambat serotonin
    • Menderita penyakit liver, gangguan pencernaan atau irama jantung
    • Baru menjalani operasi pada perut
    • Memiliki riwayat perpanjangan interval QT jantung dalam keluarga
    • Hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan
    • Menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan herbal
    • Menghindari mengemudi atau kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan selama pengobatan
    • Harus berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan bersamaan dengan obat lain untuk menghindari efek samping yang berbahaya.

    Efek Ondansetron untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Ondansetron tergolong pada Kategori B untuk penggunaan oleh ibu hamil. Studi pada binatang menunjukkan tidak ada risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Bagi ibu menyusui, penting untuk konsultasi dengan dokter karena belum diketahui apakah obat dapat terserap ke dalam ASI atau tidak.

    Interaksi Ondansetron dengan Obat Lain

    Ondansetron dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu sebagai berikut:

    • Obat penginduksi CYP3A4 seperti carbamazepine dan rifampicin dapat menurunkan efektivitas ondansetron
    • Tramadol dapat menurunkan efek antinyeri
    • Dexamethasone sodium phoshate dapat meningkatkan efektivitas ondansetron
    • Obat-obatan yang meningkatkan risiko sindrom serotonin jika digunakan bersama, seperti SSRI dan MAOI
    • Obat-obatan yang menyebabkan perpanjangan interval QT atau aritmia, seperti antiaritmia amiodarone
    • Penggunaan bersama apomorphine meningkatkan risiko hipotensi berat dan hilang kesadaran.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait