Aclidinium

    Aclidinium merupakan terapi yang digunakan untuk meringankan gejala PPOK seperti sesak di dada, batuk, dan wheezing. Penggunannya tidak efektif untuk menangani serangan sesak napas atau wheezing mendadak akibat bronkospasme akut.

    Golongan obat: Bronkodilator antikolinergik Merek dagang: Eklira Genuair

    Apa itu Aclidinium?

    Aclidinium masuk dalam kategori bronkodilator antikolinergik yang fungsinya adalah untuk mengendurkan otot-otot saluran napas, memungkinkan saluran pernapasan melebar sehingga udara dapat mengalir lebih bebas menuju paru-paru. Meskipun aclidinium mampu mengurangi gejala PPOK, obat ini tidak maksudnya sebagai alat untuk penyembuhan kondisi tersebut. Aclidinium tersedia dalam bentuk inhaler dan harus digunakan sesuai petunjuk dokter.

    Dosis dan Aturan Pakai Aclidinium

    Dosis umum dalam penanganan masalah pernapasan gara-gara PPOK adalah inhalasi aclidinium sebanyak 322 mcg, yang dilakukan dua kali sehari.

    Cara Menggunakan Aclidinium dengan Benar

    Ikuti saran medis dan petunjuk pada label obat sebelum memakai aclidinium. Penggunaan inhaler melibatkan membuka tutup, memeriksa kebersihan ujung inhaler, membuang nafas maksimal, menempatkan inhaler di mulut, menekan untuk mengeluarkan obat, dan menghirupnya dengan kuat. Tahan napas Anda, bernapas normal, dan usai penggunaan, bersihkan inhaler. Aclidinium sebaiknya digunakan secara rutin pada waktu yang sama tiap hari. Apabila terlupa, gunakan secepatnya kecuali waktu dosis berikutnya sudah dekat. Simpan aclidinium di tempat kering dan terhindar dari sinar matahari langsung.

    Efek Samping dan Bahaya Aclidinium

    Berikut merupakan sejumlah efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan aclidinium:

    • Sakit kepala
    • Batuk
    • Kering di mulut
    • Sakit tenggorokan
    • Hidung mampet
    • Rasa mual
    • Diare Apabila efek samping di atas tidak juga membaik, konsultasikan dengan dokter. Juga, bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius seperti palpitasi, gangguan penglihatan, kesulitan buang air kecil, atau kelelahan tidak wajar, segera dapatkan bantuan medis.

    Peringatan Sebelum Menggunakan Aclidinium

    Banyak aspek yang harus diperhatikan sebelum memulai terapi aclidinium, seperti:

    • Riwayat alergi terhadap aclidinium, atropin, atau protein susu
    • Riwayat atau kondisi saat ini berkaitan dengan pembesaran prostat, kerusakan hati atau ginjal, glaukoma, atau penyakit kandung kemih
    • Penggunaan obat, herbal, atau suplemen lain
    • Kondisi kehamilan atau menyusui Wajib lapor kepada dokter dan segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat pasca penggunaan aclidinium.

    Efek Aclidinium untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Aclidinium tergolong ke dalam Kategori C, dimana ada efek samping pada janin yang terlihat dari studi hewan tapi belum terbukti pada ibu hamil dari studi manusia. Manfaat harus lebih besar dari risiko terhadap janin agar penggunaannya dibenarkan. Belum ada konfirmasi apakah komponen obat masuk ke dalam ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini tanpa rekomendasi dokter.

    Interaksi Aclidinium dengan Obat Lain

    Berpotensi terjadi interaksi obat jika aclidinium dikonsumsi bersama dengan obat tertentu, antara lain:

    • Efek samping yang meningkat saat dipakai dengan bronkodilator jenis antikolinergik lain
    • Pengurangan keefektifan aripiprazole, olanzipine, atau clozapine
    • Peningkatan risiko efek samping levodopa, termasuk tardive dyskinesia Selalu konsultasikan dengan dokter untuk menghindari interaksi berbahaya ini.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait