Antiemetik

    Antiemetik merupakan kelompok obat yang dirancang untuk mengurangi gejala mual dan muntah yang sering terjadi sebagai akibat dari kondisi seperti mabuk perjalanan, terapi kemoterapi, kondisi pasca operasi, atau selama masa kehamilan. Obat-obatan ini dapat diakses tanpa resep maupun dengan resep dokter.

    Golongan obat: Antiemetik Merek dagang: Berbagai merek tersedia di pasaran Indonesia

    Apa itu Antiemetik?

    Anti emetik adalah obat yang fungsinya melawan gejala mual serta muntah dengan cara menghambat jalur sinyal penyebab mual di otak. Ada tiga golongan utama antiemetik yang diklasifikasikan berdasarkan cara kerja mereka: antagonis dopamin, antihistamin/antikolinergik, dan antagonist reseptor 5HT3. Jenis antiemetik yang dipilih akan sesuai dengan penyebab spesifik mual atau muntah pasien tersebut mengalami.

    Dosis Antiemetik

    Anti emetik hadir dalam berbagai bentuk sediaan dan merek, serta dosis yang cocok untuk beragam kondisi medis dan usia individu. Informasi dosis yang spesifik untuk setiap jenis antiemetik dapat ditemukan pada laman khusus dari setiap obat. Beberapa contoh produk antiemetik termasuk Allerin Expectorant, Benadryl, Damaben, Norvom, Cepezet, Costil, Akynzeo, serta Emegran, dan dosis yang disarankan bergantung pada kondisi serta usia penderita.

    Aturan Pakai Antiemetik

    Sebelum menggunakan antiemetik, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan: pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap obat-emeti ketika akan mengonsumsinya; jangan menggunakan obat ini untuk mengobati 'morning sickness' selama kehamilan tanpa resep dokter; hindari pemberian kepada anak-anak di bawah usia empat tahun tanpa persetujuan dokter; dan perlu diingat bahwa antiemetik dapat menyebabkan kantuk dan mengurangi kewaspadaan, sehingga tidak disarankan untuk mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus penuh setelah mengonsumsi obat ini.

    Efek Samping Antiemetik

    Mengonsumsi antiemetik bisa menimbulkan sejumlah efek samping seperti:

    • Sakit kepala
    • Sembelit
    • Kelelahan atau rasa kantuk
    • Pusing
    • Mulut kering
    • Kehilangan nafsu makan Konsultasi dengan dokter dianjurkan jika efek samping tersebut tidak membaik atau justru bertambah buruk. Perlu diwaspadai efek samping serius seperti perburukan mual atau muntah, kelemahan otot, hilangnya pendengaran, jantung berdetak kencang, gangguan berbicara mendadak, kejang, atau bahkan linglung dan halusinasi.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Antiemetik

    Perhatikan petunjuk penggunaan antiemetik sebagai berikut:

    • Jangan mengonsumsi jika ada alergi terhadap bahan obat
    • Untuk mual saat hamil, gunakan hanya dengan rekomendasi dokter
    • Jauhi dari anak-anak di bawah 4 tahun tanpa arahan dokter
    • Sampaikan kondisi medis seperti epilepsi, penyakit hati, asma, glaukoma, penyakit tiroid, ginjal, atau jantung yang mungkin Anda miliki
    • Informasikan jika memiliki riwayat gangguan irama jantung atau EKG yang abnormal
    • Mengemudi atau aktivitas yang membutuhkan waspada sebaiknya tidak dilakukan setelah minum antiemetik
    • Hindari alkohol untuk mengurangi risiko efek samping
    • Konsultasi diperlukan jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan
    • Jangan gunakan antiemetik jangka panjang dan segera hentikan bila gejala telah mereda
    • Berikan daftar obat atau suplemen yang sedang dikonsumsi ke dokter untuk menghindari interaksi obat

    Efek Antiemetik untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Selama kehamilan, antiemetik boleh dikonsumsi dengan anjuran dosis yang tepat dari dokter. Untuk ibu menyusui, perlu dipertimbangkan bahwa antiemetik dapat terkandung dalam ASI dalam jumlah kecil, sehingga konsultasi dengan dokter perlu dilakukan untuk memastikan keamanan penggunaan antiemetik pada ibu menyusui.

    Interaksi Antiemetik dengan Obat Lain

    Anti emetik dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain, yang dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas obat. Adalah penting untuk menyimpan daftar obat yang Anda konsumsi dan berkomunikasi dengan dokter tentang sebarang obat baru yang akan Anda gunakan. Jika mengalami reaksi alergi, efek samping yang serius, atau overdosis yang memerlukan perhatian medis segera, hubungi dokter Anda.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait