Beraprost Sodium

    Mengatasi komplikasi yang terkait dengan tekanan darah tinggi memerlukan obat yang tepat. Salah satu obat tersebut adalah beraprost sodium. Ulasan ini menyediakan informasi penting tentang aturan dan ketentuan dalam menggunakan beraprost sodium.

    Golongan obat: Analog prostasiklin Merek dagang: Chronoprost, Beraprost Sodium, Dorner

    Apa itu beraprost sodium?

    Beraprost sodium merupakan obat yang umumnya diresepkan untuk pengobatan hipertensi pulmonal, yakni kondisi tekanan darah tinggi yang mempengaruhi arteri paru dan sisi kanan jantung. Obat ini juga dipakai dalam mengatasi masalah seperti tukak, nyeri, serta luka kulit yang disertai rasa dingin pada ekstremitas atas dan bawah akibat penyakit oklusi arteri kronis. Beraprost sodium masuk dalam kategori obat analog prostasiklin, yang bekerja dengan meningkatkan aliran darah melalui penguatan reseptor prostasiklin di pembuluh darah dan trombosit, sehingga membantu melebarkan pembuluh darah dan mencegah trombosis.

    Dosis obat beraprost sodium

    Beraprost sodium tersedia dalam format tablet dan tablet salut selaput dengan dosis 20 mcg yang diminum secara oral. Direkomendasikan oleh MIMS, dosis dikategorikan bedasarkan kondisi medisnya:

    Penyakit pembuluh darah perifer

    • Dewasa: Dianjurkan 120 mcg per hari, dibagi menjadi tiga kali konsumsi.

    Hipertensi pulmonal primer

    • Dewasa: Dianjurkan memulai dengan dosis 60 mcg per hari dalam tiga kali konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan hingga 180 mcg per hari dan dibagi dalam 3-4 kali konsumsi sesuai kebutuhan.

    Dosis dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien, sehingga penting untuk konsultasi dengan dokter untuk dosis yang sesuai.

    Aturan Pakai Obat Beraprost Sodium

    Penting untuk mengikuti instruksi pemakaian obat dari dokter atau yang tercantum pada label. Dosis tidak boleh dikurangi atau ditingkatkan, serta jangan dikonsumsi lebih sering dari anjuran. Untuk kesalahan dosis atau jika ada dosis yang terlewat, segera konsultasikan dengan tenaga profesional kesehatan. Penghentian obat juga tidak disarankan tanpa persetujuan dokter. Untuk pemahaman yang lebih baik, tanyakan kepada dokter atau apoteker jika ada keraguan mengenai cara penggunaan obat.

    Efek Samping Obat Beraprost Sodium

    Beraprost sodium dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:

    • Sakit kepala
    • Pusing
    • Anemia
    • Mual
    • Diare
    • Anoreksia
    • Nyeri perut bagian atas
    • Hot flashes
    • Kelelahan
    • Perdarahan
    • Peningkatan kadar trigliserida
    • Peningkatan enzim hati

    Efek samping yang serius juga dapat terjadi. Hentikan medikasi dan konsultasi dokter jika Anda mengalami gejala seperti pucat, demam, batuk dan kesulitan bernapas, sakit kepala dan gangguan penglihatan, atau nyeri dada.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Obat Beraprost Sodium

    Adanya kondisi-kondisi tertentu yang mengharuskan Anda untuk berhati-hati sebelum mengonsumsi beraprost sodium, termasuk:

    • Wanita yang hamil atau menyusui
    • Kondisi medis seperti hemofilia, kerapuhan kapiler, luka pada saluran pencernaan ataupun perdarahan lainnya
    • Alergi terhadap obat tertentu
    • Penggunaan obat lain, terutama yang berhubungan dengan pengobatan dan menstruasi
    • Gangguan ginjal berat

    Informasikan dokter tentang kondisi medis dan obat yang Anda gunakan sebelum memulai terapi beraprost.

    Efek Obat Beraprost Sodium untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Beraprost sodium tidak disarankan untuk digunakan oleh ibu yang sedang hamil, berpotensi hamil, atau merencanakan kehamilan. Keamanannya selama kehamilan belum terkonfirmasi. Wanita menyusui juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan, karena beraprost bisa masuk ke dalam ASI. Tidak disarankan untuk menyusui selama terapi beraprost sedang berlangsung. Konsultasikan dengan dokter tentang manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Obat Beraprost Sodium dengan Obat Lain

    Beraprost sodium dapat berinteraksi dengan obat lain, yang dapat mempengaruhi kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beberapa obat yang harus diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko perdarahan antara lain:

    • Antikoagulan seperti warfarin
    • Antiplatelet seperti aspirin dan ticlopidine
    • Agen fibrinolitik seperti urokinase

    Obat lain yang dapat mempengaruhi efek penurunan tekanan darah bila dikombinasikan dengan beraprost antara lain golongan prostaglandin I2 dan antagonis reseptor endotelin. Diskusikan dengan dokter atau apoteker tentang obat yang Anda gunakan untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait