Dapson (Dapsone)

    Dapson, atau juga dikenal dengan nama dapsone, merupakan obat yang digunakan untuk terapi penyakit lepra atau kusta serta kondisi kulit tertentu, termasuk dermatitis herpetiformis.

    Golongan obat: anti-infeksi khusus, antilepra, antibiotik Merek dagang dapson:

    Apa itu obat dapson?

    Dapson adalah obat yang diresepkan untuk penanganan penyakit kusta, jerawat, dan beragam masalah dermatologis lainnya, serta tersangkut pada beberapa infeksi tertentu. Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat produksi asam folat di bakteri tertentu, yang mengakibatkan penghentian reproduksi bakteri tersebut.

    Obat ini juga diterapkan dalam pengobatan dan pencegahan toksoplasmosis dan pneumocystis pneumonia, serta dalam terapi komplikasi kulit yang diakibatkan oleh kondisi immunologi seperti systemic lupus erythematosus (SLE). Dapson juga dipakai untuk menghindari pneumonia pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita AIDS, dan digunakan bersama pirimetamin sebagai tindakan profilaksis malaria.

    Sediaan dan dosis dapson

    Dapson dijual dalam bentuk tablet dan bentuk gel. Berikut adalah aturan dosis dapson yang dianjurkan sesuai dengan indikasi dan usia:

    • Kusta multibasiler
      • Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 100 mg per hari, diminum selama minimal 2 tahun, dikombinasikan dengan klofazimin dan rifampisin.
      • Anak berumur 6-12 tahun: 50 mg per hari, diminum selama minimal 2 tahun, bersama dengan klofazimin dan rifampisin.
    • Kusta pausibasiler
      • Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 100 mg per hari, diminum minimal 6 bulan, bersama rifampisin.
      • Anak berumur 6-12 tahun: 50 mg per hari, diminum minimal 6 bulan, juga dengan rifampisin.
    • Pencegahan malaria
      • Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 100 mg seminggu sekali, dikombinasikan dengan 12,5 mg pirimetamin.
    • Dermatitis herpetiformis
      • Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: dimulai dengan 50 mg per hari, kemudian dosis bisa dinaikkan perlahan-lahan hingga 300 mg per hari, diikuti dengan dosis pemeliharaan 25-50 mg per hari.
    • Pneumonia akibat Pneumocystis carinii
      • Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 50-100 mg per hari dalam kombinasi dengan trimetoprim, atau bisa juga 100 mg dua kali seminggu atau 200 mg sekali seminggu.
    • Jerawat (acne vulgaris)
      • Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: gel 5% diaplikasikan tipis-tipis pada kulit dua kali sehari; gel 7,5% cukup sekali sehari.
      • Anak-anak berusia 9 tahun ke atas: gel 7,5% cukup dioleskan tipis sekali sehari.

    Aturan pakai dapson

    Dapson dalam bentuk tablet harus dikonsumsi dengan air dan mungkin disertai makanan, atau sesuai anjuran dokter. Bagi Anda yang secara rutin mengonsumsi obat untuk maag seperti antasida atau ranitidin, diharapkan memberikan selang waktu kira-kira dua jam sebelum meminum dapson.

    Dosis dapson mungkin dimulai dari yang rendah terutama jika digunakan untuk masalah kulit, kemudian dokter akan menyesuaikan dosis berdasarkan perkembangan kondisi. Untuk pengobatan penyakit Hansen atau pencegahan infeksi oportunistik pada penderita HIV, pemakaian obat ini bisa diperlukan untuk jangka waktu panjang atau bahkan seumur hidup.

    Efek samping dapson

    Walaupun tidak semua orang akan mengalami efek samping, beberapa di antaranya yang lebih umum adalah kelelahan, sesak napas, dan kulit yang berubah menjadi kebiruan. Efek samping yang lebih jarang meliputi:

    • Mual dan muntah
    • Palpitasi jantung
    • Penurunan nafsu makan
    • Sakit kepala
    • Rasa kesemutan pada ekstremitas
    • Insomnia
    • Rasa gatal

    Perlu kontak dokter segera jika muncul gejala:

    • Dapson syndrome dengan manifestasi ruam, demam tinggi, dan gangguan sel darah yang bisa muncul sesudah terapi 3-6 bulan
    • Penurunan kondisi visual atau neurologis
    • Reaksi alergi parah seperti anafilaksis, yang tanda-tandanya termasuk ruam, gatal, kesulitan bernapas atau pembengkakan pada area wajah.

    Peringatan dan perhatian saat pakai dapson

    Beberapa kondisi memerlukan perhatian khusus sebelum mengonsumsi dapson, antara lain:

    • Alergi terhadap dapson, sulfon, atau sulfonamida.
    • Anemia defisiensi besi yang parah.
    • Porfiria, suatu kelainan genetik atau bawaan pada hemoglobin.
    • Kekurangan G6PD, enzim yang penting bagi proses sel darah merah.

    Sampaikan pada dokter medis Anda tentang kondisi-kondisi ini atau melakukan konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Efek dapson untuk ibu hamil dan menyusui

    Berdasarkan kategori keamanan obat dari US Food and Drug Administration (USFDA), dapson masuk dalam kategori C. Artinya, penelitian pada hewan telah menunjukkan adanya risiko terhadap ibu atau janin meskipun belum ada penelitian manusia yang cukup. Masih ada potensi manfaat dari obat ini walaupun demikian. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan obat ini selama kehamilan.

    Interaksi dapson dengan obat lain

    Dapson dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, yang mana bisa mengubah efektivitas obat atau meningkatkan kemungkinan efek samping yang serius. Obat-obatan yang berpotensi berinteraksi dengan dapson meliputi:

    • Warfarin
    • Zidovudin
    • Amprenavir
    • Atazanavir
    • Rifabutin
    • Rifapentine
    • Saquinavir

    Pastikan untuk mendiskusikan dengan dokter atau apoteker mengenai riwayat pengobatan Anda untuk menghindari interaksi yang tak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait