Dapsone

    Dapsone merupakan obat yang sering diresepkan untuk terapi lepra, dermatitis herpetiformis, serta akne. Sebagai bagian dari regimen pengobatan lepra, dapsone kerap dipadukan dengan rifampisin atau klofazimin.

    Golongan obat: Antibiotik golongan sulfone Merek dagang: -

    Apa itu Dapsone?

    Dapsone adalah antibiotik yang digunakan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri dengan cara mengganggu sintesis asam folat. Harus diperhatikan bahwa dapsone tidak efektif untuk mengatasi infeksi virus seperti influenza. Obat ini juga dipakai untuk terapi dan profilaksis pneumocystis jiroveci pneumonia dan toksoplasmosis pada individu dengan HIV/AIDS.

    Dosis Dapsone

    Dosis dapsone yang dianjurkan bergantung pada usia pasien, kondisi yang diobati, dan format obat yang digunakan. Sebagai contoh, orang dewasa yang mengidap kusta pausibasilar dianjurkan mengonsumsi 100 mg per hari selama minimal enam bulan, bisa dikombinasikan dengan rifampisin. Sementara itu, anak-anak antara 10-14 tahun dianjurkan 50 mg per hari dengan durasi yang sama. Untuk keadaan seperti pneumocystis jiroveci pneumonia pada penderita HIV/AIDS, dosisnya berbeda, bisa 50-100 mg per hari atau dosis alternatif lainnya.

    Aturan Pakai Dapsone

    Konsumsi dapsone harus sesuai dengan petunjuk dokter atau yang tertera pada label kemasan. Jika dalam bentuk tablet, minum dengan segelas air dan tidak boleh dihancurkan atau dikunyah. Untuk gel, aplikasikan secara tipis pada area yang terinfeksi setelah dibersihkan dan dikeringkan. Perhatikan untuk selalu menggunakan obat ini di waktu yang sama setiap hari dan jangan melewati dosis yang telah ditentukan.

    Efek Samping Dapsone

    Beberapa efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan dapsone termasuk:

    • Mual dan muntah
    • Kehilangan nafsu makan atau sakit pada perut
    • Sakit kepala atau sensasi pusing
    • Penglihatan menjadi kabur

    Jika efek samping berkelanjutan atau memburuk, segeralah mendapatkan perawatan medis.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dapsone

    Sebelum memulai penggunaan dapsone, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut:

    • Pastikan tidak memiliki alergi terhadap dapsone dan informasikan segala riwayat alergi kepada dokter.
    • Diskusikan historis kesehatan terdahulu, terutama jika memiliki gangguan seperti anemia atau penyakit hati.
    • Jangan mengendarai atau mengoperasikan mesin berat bila mengalami efek samping seperti pusing.

    Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan dapsone selama masa kehamilan dan menyusui serta interaksinya dengan obat lain yang sedang dikonsumsi.

    Efek Dapsone untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dapsone masuk dalam kategori C, yang menunjukkan bahwa ada efek samping bagi janin dalam penelitian hewan, tetapi belum ada bukti yang cukup pada wanita hamil. Dapsone juga dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter jika Anda hamil atau menyusui.

    Interaksi Dapsone dengan Obat Lain

    Dapsone mungkin menyebabkan interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat lain, di antaranya adalah:

    • Kombinasi dengan probenesid yang meningkatkan kadar dapsone.
    • Vaksin hidup yang efektivitasnya bisa terpengaruh.
    • Risiko aritmia bertambah jika digunakan bersamaan dengan saquinavir.
    • Peningkatan risiko methemoglobinemia dengan penggunaan phenobarbital atau paracetamol.

    Selalu berikan informasi kepada dokter tentang semua obat yang sedang Anda konsumsi untuk mengelola potensi interaksi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait