Dekongestan

    Golongan obat: Dekongestan Merek dagang di Indonesia: Actifed, Alco Plus DMP, Afrin, Cendo Asthenof, Iliadin, Nasalyn, Otrivin, dan lain-lain.

    Apa itu Dekongestan?

    Dekongestan merupakan obat yang diresepkan untuk mengobati gejala hidung mampet akibat beragam kondisi seperti influenza, rhinitis alergi, sinusitis, atau bronkitis, serta membantu meringankan mata merah yang disebabkan oleh iritasi ringan dan membantu melebarkan pupil mata untuk prosedur pemeriksaan dan operasi tertentu. Obat ini bekerja dengan meredakan inflamasi pada pembuluh darah yang mengakibatkan sumbatan pada saluran napas, sehingga mempermudah pernapasan. Dekongestan juga berperan dalam mengecilkan pembuluh darah di area mata yang mengalami kemerahan, dan pada dosis yang lebih tinggi, dekongestan berfungsi untuk membesarkan pupil.

    Dosis Dekongestan

    Produk dekongestan ditawarkan dalam berbagai bentuk sediaan seperti tablet, kapsul, sirup, injeksi, semprotan hidung, tetes hidung, dan tetes mata. Baik yang tersedia di pasaran bebas maupun yang memerlukan resep dari dokter. Dosis dari dekongestan akan bervariasi tergantung pada umur, berat badan, dan keadaan klinis dari pasien, dan beberapa contoh merek dagangnya termasuk Actifed atau Afrin untuk pseudoephedrine, Asmasolon atau Asthma Soho untuk ephedrine, dan Alpara PE atau Cendo Statrol untuk phenylephrine, serta Erlavin atau Otrivin untuk xylometazoline.

    Aturan Pakai Dekongestan

    Saat menggunakan dekongestan, sebaiknya diikuti sesuai arahan dokter atau sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan produk. Tidak boleh sembarangan dalam penggunaan, terutama jika memiliki riwayat alergi, meldakukan pengobatan dengan MAOI, atau baru saja menjalani operasi di area hidung atau mata. Juga penting untuk mengkonsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi medis seperti diabetes, glaukoma, atau hipertiroidisme, serta jika sedang mengonsumsi obat lain untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan. Hati-hati saat mengemudi setelah mengonsumsi dekongestan karena bisa mengakibatkan sakit kepala dan harus dihindari usia lanjut atau anak-anak tanpa petunjuk dokter. Bila mengalami efek samping serius segera hubungi dokter.

    Efek Samping Dekongestan

    Obat dekongestan mampu menimbulkan beragam efek samping yang tergantung pada jenis sediaan obatnya, antara lain:

    • Mual atau muntah
    • Mulut terasa kering
    • Kelemahan tubuh
    • Rasa gelisah
    • Insomnia
    • Jantung berdebar-debar Untuk sediaan semprotan atau tetes hidung, efek samping bisa meliputi rasa kering, panas, dan iritasi di hidung; sedangkan pada tetes mata bisa menimbulkan rasa pedih dan berair pada mata. Periksa ke dokter jika efek samping ini bertahan lama atau semakin parah, serta jika muncul gejala serius seperti hipertensi, kecemasan, atau gejala psikosis.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dekongestan

    Penggunaan dekongestan harus dilakukan dengan waspada, perhatikan hal-hal berikut ini:

    • Hindari jika memiliki alergi terhadap dekongestan
    • Jangan gunakan bersamaan dengan obat antidepresan MAOI
    • Hindari penggunaan tanpa konsultasi jika baru operasi area hidung atau mata
    • Diskusikan dengan dokter apabila menderita kondisi kesehatan tertentu
    • Hindari konsumsi sirup dekongestan yang mengandung gula atau aspartam jika memiliki diabetes atau fenilketonuria
    • Jangan mengemudikan kendaraan segera setelah menggunakan dekongestan
    • Jangan berikan pada anak-anak atau orang lanjut usia tanpa rekomendasi dokter
    • Konsultasi dengan dokter bagi ibu hamil, menyusui atau yang merencanakan kehamilan
    • Beri tahu dokter jika menggunakan obat lain untuk menghindari interaksi
    • Jangan gunakan dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter
    • Jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius segera ke dokter.

    Efek Dekongestan untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Ibu hamil dan menyusui perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan dekongestan. Penting untuk mendiskusikan penggunaannya untuk memastikan keamanan bagi ibu dan bayi. Informasikan kepada dokter jika sedang merencanakan kehamilan atau sedang menyusui.

    Interaksi Dekongestan dengan Obat Lain

    Dekongestan berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan lain, yang bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya. Beberapa interaksi yang perlu diperhatikan antara lain:

    • Interaksi dengan obat antidepresan MAOI
    • Pengaruh terhadap obat-obatan diabetes
    • Potensi peningkatan tekanan darah jika dikombinasikan dengan obat tertentu
    • Efek pada sistem saraf jika digunakan bersamaan dengan obat tertentu Selalu berikan informasi lengkap pada dokter mengenai segala obat yang dikonsumsi untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait