Deksametason (Dexamethasone)

    Deksametason atau dexamethasone adalah sebuah kortikosteroid yang sering diresepkan untuk mengatasi kondisi seperti arthritis dan alergi.

    Golongan obat: kortikosteroid Merek dagang: Kaldexon, Molacort, Trifason, Medithasone, dan lainnya.

    Apa itu Deksametason?

    Deksametason merupakan agen anti-inflamasi yang umumnya digunakan untuk mengelola berbagai penyakit yang terkait dengan inflamasi. Kortikosteroid ini menghambat produksi zat-zat yang menyebabkan peradangan dan mendukung penurunan respon imun, termasuk dalam kasus alergi. Ini direkomendasikan untuk penyakit yang berkaitan dengan respons imun berlebih seperti eksim, asma, dan rhinitis alergi, serta kondisi autoimun seperti artritis reumatoid. Deksametason juga digunakan dalam pengobatan gangguan endokrin dan dapat bermanfaat dalam mengelola efek samping kemoterapi.

    Dosis Deksametason

    Di Indonesia, deksametason hadir dalam bentuk tablet 0,5 mg dalam paket 10 butir dan injeksi 5 mg/ml dalam kotak berisi 100 ampul 1 ml. Dosinya bervariasi, bergantung pada keparahan kondisi dan respons pasien.

    Tablet

    • Dewasa: 0,5–9 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis.
    • Anak-anak: 0,02–0,03 mg/kg berat badan per hari, dibagi menjadi beberapa dosis.

    Injeksi

    Dosis awal untuk injeksi deksametason dimulai dari 0,75 mg per hari dan disesuaikan berdasarkan tingkat keparahan dan respons terhadap pengobatan. Dokter akan memberi instruksi lebih lanjut jika dosis terlewat.

    Aturan Pakai Deksametason

    Konsumsilah deksametason sesuai dengan petunjuk dokter dan disarankan untuk dikonsumsi bersama makanan untuk meminimalkan iritasi lambung. Jika menggunakan tablet, telan dengan air penuh. Deksametason terbaik diambil di pagi hari jika dikonsumsi sekali sehari. Lakukan pemantauan kalender untuk penggunaan yang bukan sekali sehari. Pengurangan dosis dapat dilakukan secara bertahap untuk menurunkan risiko efek samping. Konsisten dalam mengonsumsi obat dan jangan berhenti tanpa arahan dokter.

    Efek Samping Deksametason

    Konsumsi deksametason bisa menimbulkan efek samping di antaranya:

    • Mood yang labil
    • Penglihatan kabur
    • Pengurangan urine
    • Pusing
    • Sakit kepala
    • Detak jantung tidak teratur
    • Sulit bernapas
    • Peningkatan berat badan
    • Insomnia
    • Kulit memar atau berubah warna
    • Nafsu makan menurun
    • Mual atau sakit perut Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi seperti katarak, glaukoma, dan gangguan pertumbuhan pada anak-anak. Efek samping tidak selalu terjadi pada setiap individu dan jika terjadi, segera konsultasi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Deksametason

    Beritahu dokter mengenai berbagai kondisi kesehatan yang Anda miliki sebelum menggunakan deksametason, terutama jika berhubungan dengan:

    • Infeksi jamur atau paparan campak atau cacar
    • Penyakit liver dan ginjal
    • Gangguan tiroid atau malaria
    • TBC atau osteoporosis
    • Diabetes, glaukoma, atau herpres Disimpan di tempat yang sejuk dan kering, terpisah dari anak-anak. Interupsi mendadak dalam penggunaan dapat memperburuk kondisi kesehatan.

    Efek Deksametason untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Deksametason pada wanita hamil perlu penanganan hati-hati karena dapat berisiko pada plasenta dan berat bayi lahir. Pemberian kortikosteroid pada ibu menyusui dapat mengurangi jumlah ASI untuk sementara waktu. Diskusi dengan dokter penting untuk menilai manfaat dan risiko.

    Interaksi Deksametason dengan Obat Lain

    Deksametason berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan seperti:

    • Antibiotik dan antijamur
    • Kontrasepsi hormonal dan terapi hormon
    • Obat antidiabetes
    • Obat demensia dan Parkinson
    • Diuretik
    • Digoxin dan pengencer darah
    • NSAIDs, seperti ibuprofen dan aspirin Penggunaan alkohol atau rokok juga dapat menyebabkan interaksi obat. Selalu diskusikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat yang lain untuk menghindari interaksi berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait