Dexaharsen

    Dexaharsen merupakan obat yang digunakan untuk meredakan peradangan pada berbagai kondisi kesehatan, termasuk radang sendi, alergi, asma, lupus, dan psoriasis. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi. Golongan obat: kortikosteroid Merek dagang: Dexaharsen

    Apa itu Dexaharsen?

    Dexaharsen berisi zat aktif dexamethasone, anggota dari grup kortikosteroid. Dexamethasone berfungsi menghambat zat kimia yang memicu peradangan dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi peradangan dan gejala yang terkait. Obat ini juga berperan dalam menekan sistem imun yang terlalu reaktif dan diterapkan dalam pengobatan penyakit autoimun.

    Dosis Dexaharsen

    Dexaharsen hadir dalam dua bentuk sediaan farmasi: tablet dan injeksi. Dosis yang direkomendasikan untuk tablet Dexaharsen adalah 0,75 hingga 9 mg per hari untuk dewasa, dibagi menjadi 2-4 dosis tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Untuk anak-anak, dosis ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan pasien. Dexaharsen injeksi digunakan dalam situasi khusus seperti penyakit autoimun dan kondisi darurat medis.

    Aturan Pakai Dexaharsen

    Dexaharsen dalam bentuk injeksi diberikan oleh profesional medis. Untuk tablet, konsumsi obat sesuai anjuran dokter dan ikuti petunjuk pada kemasan. Obat ini sebaiknya ditelan utuh dengan makanan atau susu untuk mencegah sakit lambung. Jangan menghentikan pengobatan tiba-tiba tanpa konsultasi dokter karena dapat menyebabkan sindrom putus obat.

    Efek Samping Dexaharsen

    Penggunaan Dexaharsen dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Sakit lambung
    • Rasa panas di dada
    • Sakit kepala
    • Insomnia
    • Peningkatan nafsu makan Injeksi Dexaharsen dapat menyebabkan rasa sakit, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan. Hubungi dokter jika terjadi efek samping yang memburuk atau muncul gejala alergi.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dexaharsen

    Dexaharsen memerlukan resep dokter dan tidak boleh digunakan sembarangan. Perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum menggunakan Dexaharsen:

    • Riwayat alergi terhadap dexamethasone atau kortikosteroid lain
    • Riwayat atau kondisi infeksi tertentu
    • Penyakit liver, ginjal, tukak lambung, dan lain-lain
    • Riwayat penyakit jantung
    • Penghindaran konsumsi alkohol
    • Penggunaan obat pada kehamilan dan masa menyusui
    • Hindari kontak dengan penyakit menular
    • Konsultasi soal vaksinasi dan obat lain yang digunakan Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping serius.

    Efek Dexaharsen untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dexamethasone dalam Dexaharsen termasuk ke Kategori C karena berpotensi menimbulkan efek samping pada janin berdasarkan studi binatang percobaan dan manusia, namun belum terdapat studi terkontrol pada ibu hamil. Dexaharsen baiknya hanya digunakan ketika manfaat lebih besar dibanding risiko terhadap janin. Tidak diketahui apakah dexamethasone dalam Dexaharsen masuk ke dalam ASI, oleh itu, ibu menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memakainya.

    Interaksi Dexaharsen dengan Obat Lain

    Beberapa interaksi yang mungkin terjadi antara dexamethasone di dalam Dexaharsen dengan obat lain meliputi:

    • Pengurangan efektivitas Dexaharsen saat digunakan dengan phenytoin, rifampicin, carbamazepine, atau barbiturat
    • Peningkatan risiko efek samping Dexaharsen bila digabung dengan erythromycin, ketoconazole, atau ritonavir
    • Peningkatan risiko hipokalemia dengan penggunaan kortikosteroid atau diuretik lain
    • Peningkatan risiko perdarahan dengan penggunaan obat pengencer darah seperti warfarin
    • Perubahan efektivitas vaksin atau peningkatan risiko infeksi dari vaksin Konsultasilah dengan dokter mengenai interaksi-obat yang mungkin terjadi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait