Dexketoprofen

    Dexketoprofen merupakan obat yang efektif dalam mengurangi nyeri dari ringan hingga tingkat sedang yang terjadi akibat keadaan seperti cedera otot, sakit gigi, atau nyeri saat menstruasi. Zat aktif ini termasuk dalam klasifikasi obat antiinflamasi nonsteroid.

    Golongan obat: Obat antiinflamasi nonsteroid Merek dagang: Dexketoprofen Trometamol, Dextofen, Keren, Tofedex, Tordex, Voxib

    Apa itu Dexketoprofen

    Dexketoprofen berperan dalam mengurangi produksi prostaglandin, yang umumnya bertambah pada saat cedera atau peradangan, menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. Zat ini mencapai tujuannya dengan menghalangi produksi zat tersebut, sehingga meredakan gejala inflamasi seperti nyeri dan pembengkakan. Pemakaian dexketoprofen harus berdasarkan petunjuk dokter dan tidak boleh digunakan secara sembarangan.

    Dosis Dexketoprofen

    Dkeyptoprofen tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi, dan dosis specific akan ditentukan oleh dokter anda. Umumnya, dosisnya adalah sebagai berikut:

    • Bentuk: Tablet 12,5 mg setiap 4—6 jam atau 25 mg setiap 8 jam, dengan batasan maksimum 75 mg per hari.
    • Bentuk: Suntik 50 mg setiap 8—12 jam, dengan opsi dosis ulang setelah 6 jam jika perlu, dengan total dosis maksimum adalah 150 mg per hari.

    Dexketoprofen versi suntik akan disuntikkan oleh dokter atau ahli medis di rumah sakit, baik melalui intravena atau intramuskular.

    Aturan Pakai Dexketoprofen

    Pastikan mengikuti rekomendasi dokter dan baca panduan pada label produk dexketoprofen. Untuk suntikan, harus dilakukan oleh praktisi medis profesional. Dexketoprofen tablet dikonsumsi saat perut kosong atau 30 menit sebelum makan, namun bagi penderita maag, disarankan diminum setelah makan. Jika dosis terlupa, segera konsumsi obat ini jika waktu untuk dosis berikutnya belum dekat. Tidak boleh menggandakan dosis tanpa petunjuk dokter. Apabila dalam 10 hari gejala tidak juga membaik, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter. Simpan obat pada suhu ruangan dan jauhkan dari sinar matahari langsung serta dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Dexketoprofen

    Dexketoprofen bisa menyebabkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Pusing
    • Mual
    • Muntah
    • Diare
    • Nyeri ulu hati Jika efek samping tersebut tidak mereda atau malah memburuk, segera periksakan diri ke dokter. Hubungi dokter seketika jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius lainnya.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dexketoprofen

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan dexketoprofen meliputi:

    • Jangan gunakan dexketoprofen jika alergi terhadap obat ini atau obat OAINS jenis lain.
    • Informasikan kepada dokter jika memiliki riwayat masalah medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat atau suplemen lain.
    • Diskusikan dengan dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
    • Jangan menggunakan lebih dari 10 hari tanpa resep dokter.
    • Segeralah mendapatkan pertolongan medis jika terjadi reaksi alergi, efek samping serius, atau overdosis.

    Efek Dexketoprofen untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dexketoprofen berada pada Kategori N: yang artinya belum dikategorikan terkait keamanannya bagi ibu hamil. Belum jelas apakah zat ini dapat tertransfer ke dalam ASI atau tidak. Oleh karena itu, ibu menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Dexketoprofen dengan Obat Lain

    Dexketoprofen dapat mengalami interaksi obat-obatan lain, yang mungkin menyebabkan efek interaksi seperti:

    • Peningkatan efek toksik dari lithium, methotrexate, hydantoin, atau sulfonamida
    • Peningkatan risiko kerusakan ginjal jika digabung dengan ciclosporin, tacrolimus, atau ACE inhibitor
    • Penurunan efek obat diuretik atau antihipertensi
    • Peningkatan risiko perdarahan gastrointestinial jika digunakan bersama OAINS, aspirin, trombolitik, kortikosteroid, antiplatelet, atau antikoagulan
    • Peningkatan konsentrasi dexketoprofen dalam darah jika digunakan bersama probenecid
    • Penggunaan bersama dengan sulfonilurea dapat meningkatkan risiko hipoglikemia

    Catatlah semua obat yang Anda konsumsi dan konsultasikan dengan dokter untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait