Diflorasone

    Diflorasone kerap dijadikan pilihan untuk terapi berbagai gangguan dermatologis, termasuk eksim, dermatitis, alergi, dan ruam. Sebagai Golongan obat: kortikosteroid potensi tinggi, diflorasone efektif mengatasi inflamasi, pruritus, dan kemerahan yang sering menyertai penyakit kulit tersebut.

    Merek dagang: ApexiCon E, ApexiCon, dan versi generiknya.

    Apa itu Diflorasone?

    Diflorasone merupakan kortikosteroid topikal dengan potensi tinggi yang sering direkomendasikan untuk menangani kondisi-kondisi inflamasi kulit seperti eksim, dermatitis, alergi, dan ruam. Obat ini bekerja dengan mengurangi pembengkakan, rasa gatal, dan kemerahan pada area yang terpengaruh.

    Dosis Diflorasone

    Dosologi diflorasone sesuai resep dokter mengikuti kondisi pasien. Diflorasone hadir dalam bentuk krim atau salep yang diterapkan dengan lapisan tipis pada kulit yang bermasalah. Produk ini tersedia dalam:

    • Krim Eksternal 0,05% dengan kemasan 15 g, 30 g, dan 60 g
    • Salep Eksternal 0,05% dalam paket 15 g, 30 g, dan 60 g

    Aturan Pakai Diflorasone

    Penerapan diflorasone seharusnya hanya pada area kulit, menghindari wajah, lipatan, dan ketiak, kecuali ada arahan dari dokter. Cuci tangan sebelum dan setelah aplikasi, dan hindari kontak dengan mata atau mulut. Jangan menutupi kulit yang telah diolesi dengan benda kedap udara bila tidak diinstruksikan dokter. Jika terjadi iritasi hebat, penggunaan harus segera distop dan dokter perlu diberitahu.

    Efek Samping Diflorasone

    Efek samping obat ini antara lain:

    • Sensasi terbakar
    • Pruritus
    • Xerosis
    • Folikulitis
    • Hipertrikosis
    • Atrofi kulit
    • Dermatitis perioral
    • Perubahan pigmen kulit
    • Striae Segera temui dokter jika terjadi efek samping parah.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Diflorasone

    Sebelum penggunaan, penting untuk:

    • Menginformasikan alergi termasuk diflorasone
    • Memberitahu semua obat yang sedang dikonsumsi
    • Konsultasi jika sedang hamil atau menyusui Diflorasone diklasifikasikan sebagai kategori C risiko kehamilan oleh FDA. Sehingga, konsultasi dengan dokter menjadi sangat penting sebelum penggunaan.

    Efek Diflorasone untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Diflorasone berisiko kategori C menurut FDA, yang berarti ada potensi risiko terhadap janin. Bagi ibu menyusui, diflorasone dapat masuk ke ASI, sehingga konsultasi mendalam dengan dokter sangat disarankan.

    Interaksi Diflorasone dengan Obat Lain

    Diflorasone berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan lain. Penting untuk membagikan daftar seluruh obat yang sedang diminum, termasuk obat non-resep dan produk herbal, kepada dokter atau apoteker. Selain itu, diskusikan dengan dokter tentang penyakit yang sedang dihadapi untuk mengantisipasi interaksi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait