Dihydrocodeine

    Dihydrocodeine adalah obat yang sering digunakan dalam dunia medis untuk mengurangi rasa sakit setelah menjalani operasi atau saat menghadapi rasa sakit yang intens akibat penyakit tertentu.

    Golongan obat: Analgesik opioid Merek dagang: Terdapat berbagai merek dagang dihydrocodeine yang tersedia.

    Apa itu Dihydrocodeine?

    Dihydrocodeine merupakan sejenis analgesik opioid yang bermanfaat dalam mengelola nyeri yang bertingkat sedang hingga berat. Obat ini berlaku sebagai penghambat sensasi rasa sakit dengan cara mempengaruhi reseptor opioid di otak. Selain digunakan pasca-operasi atau untuk meredakan nyeri karena cedera, dihydrocodeine juga berperan penting dalam pengobatan nyeri yang disebabkan oleh kondisi medis kronis, seperti kanker.

    Dosis Dihydrocodeine

    Dihydrocodeine umumnya tersedia dalam bentuk tablet yang ditelan menggunakan air dan diminum beberapa kali dalam sehari bergantung pada keperluan. Variasi tablet ini meliputi tablet aksi cepat yang diminum tiap empat hingga enam jam serta tablet penyembuhan berkepanjangan yang dikonsumsi setiap dua belas jam. Tersedia juga formulasi untuk suntikan dalam atau intramuskular. Dosis akan disesuaikan berdasarkan resep dokter dengan mempertimbangkan keadaan medis pasien.

    Bagaimana cara menyimpan Dihydrocodein?

    Simpan dihydrocodeine pada suhu ruangan, terhindar dari sinar langsung dan tempat lembap. Hindari penempatan obat ini di kamar mandi atau pembekuan. Perhatikan aturan penyimpanan khusus untuk beberapa merek obat dan pastikan obat ini tidak terjangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan. Penghapusan obat harus dilakukan sesuai instruksi untuk menghindari pencemaran.

    Aturan Pakai Dihydrocodeine

    Itu penting bagi pasien untuk mengikuti petunjuk dokter dan petunjuk pada kemasan obat saat meminum dihydrocodeine. Konsumsilah obat ini sesuai jadwal yang ditentukan dan hindari penyesuaian dosis tanpa rekomendasi medis. Efek dari obat ini mungkin memerlukan waktu hingga 30 menit sebelum terasa, dan pada kondisi medis tertentu, dokter mungkin memberikan instruksi dosis yang berbeda.

    Efek Samping Dihydrocodeine

    Walau langka, dihydrocodeine dapat menimbulkan reaksi sampingan yang meliputi:

    • Mual
    • Muntah
    • Konstipasi (sembelit)
    • Rasa mengantuk
    • Konfusi atau bingung
    • Berkeringat
    • Suhu tubuh yang turun (hipotermia)
    • Resah
    • Penurunan gairah seksual (libido)
    • Pupil mata mengecil (miosis)
    • Peningkatan tekanan di dalam kepala
    • Kekakuan otot
    • Beberapa kondisi serius seperti edema paru atau depresi pernapasan bisa terjadi pada dosis yang tinggi. Konsultasikan dengan dokter bila mengalami efek samping.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dihydrocodeine

    Beberapa kondisi kesehatan memerlukan perhatian khusus saat menggunakan dihydrocodeine, seperti:

    • Riwayat alergi terhadap komponen obat
    • Gangguan pernapasan yang serius
    • Cedera kepala atau tekanan intrakranial tinggi
    • Penggunaan alkohol yang berlebih
    • Asma atau penyakit obstruktif saluran napas
    • Intoleransi galaktosa Selalu perhatikan rekomendasi medis yang diberikan sebelum mulai menggunakan dihydrocodeine.

    Efek Dihydrocodeine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dihydrocodeine belum terbukti sepenuhnya aman selama kehamilan dan menyusui. Penggunaannya harus dibatasi dan hanya atas saran medis, dimana dokter akan menimbang antara manfaat dan resiko berdasarkan kondisi khusus pasien. Informasikan kepada dokter apabila sedang hamil atau menyusui sebelum mengonsumsi obat ini.

    Interaksi Dihydrocodeine dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius, beberapa obat yang mungkin berinteraksi dengan dihydrocodeine termasuk:

    • Inhibitor monoamine oxidase (MAOI)
    • Obat irama jantung seperti mexiletine atau quinidine
    • Obat anti mual seperti domperidone atau metoclopramide
    • Obat-obatan penanganan diare
    • Analgesik tertentu
    • Antidepresan trisiklik
    • Sedatif dan obat penenang
    • Antipsikotik
    • Alkohol dan obat-obatan yang mempengaruhi kesadaran dan kantuk Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai semua obat yang Anda gunakan agar menghindari interaksi berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait