Doksisiklin

    Doksisiklin adalah sebuah antibiotik yang berperan dalam mengatasi berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sering digunakan dalam pengobatan infeksi kulit hingga infeksi saluran pernapasan, obat ini menjadi penting dalam dunia medis. Simak ulasan lebih lengkap mengenai doxycycline, termasuk golongan, merek dagang, dosis, serta efek sampingnya dalam artikel berikut.

    Golongan obat: Antibiotik

    Merek dagang: Doxycycline, Doxycycline Hyclate, Dohixat, Interdoxin, Dotur, Pardox, Pushrob, Doxacin, Siclidon, Doxicor, Viadoxin, Vibramycin, Dumoxin, Zedokzil, Indoxy.

    Apa itu doksisiklin?

    Doksisiklin termasuk dalam kelompok antibiotik tetracycline yang digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi bakteri, mulai dari infeksi kulit seperti jerawat dan rosacea, penyakit kelamin, infeksi saluran kencing, infeksi usus, infeksi pernapasan seperti penyakit antraks inhalasi, demam bakteri, penyakit gusi seperti periodontitis, dan lain-lain. Obat ini juga berfungsi sebagai preventif malaria dan diare bila pergi ke daerah endemik. Cara kerjanya yaitu dengan menghambat pertumbuhan bakteri dan umumnya tidak efektif terhadap penyakit virus. Penggunaan yang tidak sesuai anjuran dapat mengurangi efektivitasnya.

    Dosis doksisiklin

    Dosis doksisiklin bergantung pada kebutuhan pengobatan, dan harus sesuai dengan anjuran dokter. Tersedia dalam bentuk kapsul hyclate dan monohydrate dengan dosis 50 mg dan 100 mg. Dosis standar bagi dewasa dimulai dengan 200 mg di hari pertama dan dilanjutkan dengan dosis 100 mg per hari. Namun, untuk kasus infeksi yang parah bisa menjadi 100 mg setiap 12 jam. Sementara untuk anak-anak 8 tahun ke atas yang berat badannya di bawah 45 kg diberikan dosis awal 4,4 mg/kg berat badan hari pertama, lalu 2,2 mg/kg berat badan setelahnya. Jumlah maksimal dosis adalah 200 mg per hari. Doxycycline juga digunakan untuk penyakit seksual, penyakit antraks, infeksi kulit seperti jerawat dan rosacea, periodontitis, penyakit scrub typhus dan leptospirosis, serta pencegahan malaria.

    Aturan pakai doksisiklin

    Doksisiklin sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, yaitu 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan dengan berbantu segelas air. Apabila sakit perut, bisa dikonsumsi dengan makanan atau susu meskipun hal ini bisa mengurangi penyerapan obat. Penting untuk menghindari produk yang mengandung antasida, vitamin/mineral yang tinggi kalsium, atau produk susu saat penggunaan doxycycline. Disarankan untuk tidak berbaring selama 10 menit setelah minum obat ini. Jika lupa dosis, konsumsi secepatnya kecuali sudah mendekati waktu dosis berikutnya, maka lewati dan lanjutkan jadwal biasa.

    Efek samping doksisiklin

    Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi doxycycline adalah:

    • Mual dan diare ringan
    • Sakit perut
    • Ruam kulit ringan atau gatal
    • Gatal atau keputihan

    Efek samping serius meliputi:

    • Sakit kepala berat, pusing, penglihatan kabur
    • Demam, gejala flu, pembesaran kelenjar, rasa sakit sendi
    • Sesak atau kesulitan buang air kecil
    • Darah dalam tinja
    • Kulit yang pucat atau menguning, kebingungan
    • Nyeri perut bagian atas, mual, muntah, denyut jantung cepat
    • Kehilangan nafsu makan
    • Icterus
    • Reaksi kulit parah

    Bila terjadi efek samping, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

    Peringatan dan perhatian saat pakai doksisiklin

    Berikut peringatan dan perhatian yang perlu diwaspadai saat memakai doksisiklin:

    • Alergi terhadap doksisiklin atau antibiotik tetracycline lain
    • Penggunaan obat resep atau non-resep tertentu seperti antasida dan pengencer darah
    • Riwayat diabetes, penyakit ginjal, atau hati
    • Kehamilan atau perencanaan kehamilan
    • Akan menjalani operasi
    • Pengobatan asma
    • Gejala diare
    • Infeksi kandidiasis vaginal
    • Masalah ginjal

    Penting juga untuk menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan saat menggunakan doxycycline dan tidak diberikan kepada anak di bawah 8 tahun kecuali untuk kondisi tertentu.

    Efek doksisiklin untuk ibu hamil dan menyusui

    Doksisiklin, menurut FDA, berada dalam kategori D terkait risiko kehamilan, yang berarti terdapat potensi risiko. Studi lebih lanjut masih dibutuhkan untuk ibu hamil dan menyusui. Konsultasi dengan dokter dianjurkan untuk menimbang manfaat dan risiko penggunaannya. Obat ini bisa menyebabkan perubahan warna pada gigi secara permanen pada anak di bawah umur 8 tahun atau bayi yang masih dalam kandungan. Efektivitas kontrasepsi oral tertentu pun dapat berkurang jika digunakan bersama doksisiklin.

    Interaksi obat doksisiklin dengan obat lain

    Interaksi doxycycline dengan obat lain melibatkan:

    • Obat antibiotik penisilin
    • Warfarin
    • Rifampisin
    • Quinapril
    • Fenobarbital, barbiturat
    • Obat epilepsi seperti karbamazepin, fenitoin, primidone
    • Ergotamine
    • Imunosupresan seperti Ciclosporin
    • Anestesi Methoxyflurane
    • Methotrexate
    • Antasida yang mengandung aluminium, kalsium, magnesium

    Minum alkohol atau tembakau selama penggunaan doksisiklin juga bisa mengganggu efeknya, oleh karena itu perlu diwaspadai.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait