Domperidone

    Domperidone merupakan solusi efektif untuk menangani rasa mual serta muntah, dan membantu mengurangi ketidaknyamanan di perut yang disebabkan oleh gastroparesis.

    Golongan obat: Antagonis dopamin Merek dagang: Costil, Dome, Domedom, Domperidone, Domperidone Maleate, Etalium, Galdom, Gerdilium, Hufadon, Rosidon, Vometa, Vomita, Vosedon

    Apa itu Domperidone?

    Domperidone adalah antagonis reseptor dopamin yang efektif dalam mengurangi rasa ingin muntah dan menormalkan fungsi pencernaan. Melalui penghambatan pada dopamin, obat ini mampu meminimalisir stimuli yang menyebabkan mual atau muntah. Selain itu, domperidone juga berpotensi meningkatkan gerakan usus dan lambung untuk mempercepat proses pengosongan lambung. Tambahan lagi, domperidone dapat meningkatkan kadar prolaktin yang penting dalam produksi ASI, sehingga sering dipilih untuk meningkatkan suplai ASI ketika metode lain kurang berhasil.

    Dosis Domperidone

    Dosis yang disarankan untuk domperidone bergantung pada tujuan pengobatannya dan berat badan individu.

    Untuk mengurangi mual dan muntah:

    • Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun dengan berat badan di atas 35 kg: 10 mg, bisa diulang 1 hingga 3 kali sehari dengan maksimum 30 mg per hari. Durasi penggunaan tidak lebih dari satu minggu.

    Untuk peningkatan produksi ASI:

    • Dewasa: 10 mg setiap 8 jam sesuai respons terhadap obat.

    Untuk penanganan gastroparesis:

    • Dewasa: 10 mg hingga 20 mg, 3 hingga 4 kali sehari.

    Aturan Pakai Domperidone

    Ikuti anjuran dokter dan petunjuk penggunaan pada kemasan domperidone ketika menggunakannya. Domperidone sebaiknya dikonsumsi ketika perut kosong, sekitar 15—30 menit sebelum makan. Untuk domperidone tablet atau kaplet, konsumsilah secara utuh dengan segelas air dan hindari menghancurkan atau menguyahnya. Domperidone suspensi atau drops perlu diukur dengan teliti menggunakan takar yang benar dan kocok dahulu sebelum diminum. Obat ini biasanya mulai beraksi dalam 30—60 menit dan berhenti mengonsumsi jika gejala telah membaik. Penyimpanan obat harus di tempat sejuk dan terlindungi dari kelembapan dan sinar matahari langsung.

    Efek Samping Domperidone

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan domperidone meliputi:

    • Mulut kering
    • Sakit kepala
    • Rasa kantuk
    • Kecemasan
    • Diare
    • Nyeri atau produksi susu di payudara
    • Rasa lemah atau lemas

    Segera hubungi dokter jika ada peningkatan gejala atau tidak ada perbaikan setelah berhenti dari domperidone, atau bila mengalami efek samping serius seperti kesulitan berbicara, kebingungan, pusing, hilangnya keseimbangan, pingsan, nyeri dada, gerakan tak terkontrol di bagian tubuh termasuk mata, kejang, gangguan buang air kecil, atau detak jantung yang tidak beraturan.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Domperidone

    Beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum menggunakan domperidone, antara lain:

    • Hindari domperidone jika memiliki alergi terhadapnya atau berat badan di bawah 35 kg.
    • Laporkan riwayat kondisi medis tertentu kepada dokter.
    • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus tinggi setelah mengonsumsi domperidone karena dapat menyebabkan kantuk.
    • Selalu konsultasikan penggunaan domperidone selama hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui dengan dokter Anda.
    • Informasikan kepada dokter tentang obat lain yang sedang dikonsumsi untuk mencegah interaksi obat.

    Efek Domperidone untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Domperidone tergolong ke dalam kategori C untuk ibu hamil, di mana ada potensi efek samping terhadap janin berdasarkan studi pada hewan, sedangkan studi terkontrol pada wanita hamil masih terbatas. Oleh karena itu, penggunaannya harus mempertimbangkan manfaat yang melebihi risiko. Dalam kategori menyusui, domperidone diketahui dapat terserap ke dalam ASI sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Domperidone dengan Obat Lain

    Domperidone memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan seperti:

    • Antasida dan penurun asam lambung yang dapat menurunkan kadar domperidone dalam darah
    • Agen antikolinergik yang dapat mengurangi efektivitas domperidone
    • Obat yang meningkatkan risiko aritmia atau henti jantung mendadak

    Selain itu, konsumsi domperidone bersama grapefruit dapat meningkatkan risiko efek samping, karena itu penggunaannya harus dihindari. Senantiasa informasikan daftar obat yang Anda gunakan kepada dokter untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait