Interferon alfa-n3

    Interferon alfa-n3 adalah suatu agen terapeutik yang digunakan dalam pengobatan condyloma acuminata, atau yang dikenal juga sebagai kutil kelamin. Kadang kala, senyawa ini juga dipakai bersamaan dengan ribavirin untuk terapi hepatitis C kronis.

    Golongan obat: interferon Merek dagang: Tidak tersedia

    Apa itu Interferon alfa-n3?

    Interferon alfa-n3 tergolong dalam kelas interferon yang bekerja secara serupa dengan interferon alami yang diproduksi tubuh manusia. Senyawa ini diperkirakan dapat meningkatkan efektivitas sistem imun dalam melawan kanker dan infeksi virus.

    Dosis Interferon alfa-n3

    Penyuntikan Interferon alfa-n3 harus dilakukan oleh tenaga kesehatan professional di bawah pengawasan medis yang ketat. Dosis yang dianjurkan untuk pengobatan condyloma acuminata atau kutil kelamin adalah sebanyak 0,05 ml atau setara dengan 250.000 unit, dua kali seminggu selama delapan minggu, dengan dosis maksimal harian sebesar 0,5 ml.

    Aturan Pakai Interferon alfa-n3

    Tindakan administrasi Interferon alfa-n3 harus dilaksanakan oleh dokter spesialis atau petugas medis berpengalaman dengan pengawasan dokter. Obat ini disuntikkan langsung ke lesi kondiloma akuminata. Pemantauan jadwal penyuntikan oleh dokter perlu diikuti dengan teliti dan pengobatan tidak boleh dihentikan tanpa persetujuan dokter untuk memastikan efikasi pengobatan.

    Efek Samping Interferon alfa-n3

    Beragam efek samping dapat timbul pascapenggunaan Interferon alfa-n3, termasuk:

    • Sakit kepala atau pusing
    • Nyeri otot atau sendi
    • Kelelahan yang tidak umum
    • Mual, muntah, atau rasa mulut kering
    • Gangguan pencernaan seperti diare atau sakit perut
    • Rasa nyeri, pembengkakan, dan kemerahan di lokasi injeksi

    Efek samping serius yang memerlukan perhatian medis segera meliputi:

    • Nyeri dada, detak jantung yang cepat atau tidak teratur
    • Perubahan pada siklus menstruasi
    • Sensasi mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki
    • Edema atau pembengkakan pada ekstremitas
    • Insomnia
    • Peningkatan risiko memar atau feses berdarah
    • Vertigo yang intens
    • Penglihatan kabur
    • Kejang
    • Gejala depresi atau pemikiran suisi

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Interferon alfa-n3

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum penggunaan Interferon alfa-n3, antara lain:

    • Informasikan kepada dokter mengenai alergi, khususnya terhadap interferon atau protein telur.
    • Diskusikan riwayat penyakit jantung, angina, kelainan darah, hipertensi, HIV/AIDS, penyakit ginjal, penyakit autoimun, gangguan hati, PPOK, asma, penyakit tiroid, pankreatitis, kejang atau gangguan mental seperti depresi.
    • Sampaikan rencana untuk vaksinasi saat menjalani terapi ini kepada dokter.
    • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan pascapenggunaan obat ini.
    • Informasikan kepada dokter mengenai obat lain yang sedang dikonsumsi.
    • Beritahu dokter jika Anda berencana untuk menjalani operasi atau prosedur medis selama pengobatan ini.
    • Segera cari perhatian medis apabila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius.

    Efek Interferon alfa-n3 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Interferon alfa-n3 termasuk dalam Kategori C pada penggunaan oleh ibu hamil, yang berarti telah terbukti berisiko pada studi pada hewan percobaan tetapi belum ada bukti penelitian terkontrol pada wanita hamil. Penggunaan hanya dibenarkan jika manfaat yang diperoleh melebihi risiko pada janin. Tidak diketahui apakah senyawa ini dapat tersecret ke dalam ASI, karena itu ibu menyusui harus mengkonsultasikan pemakaian ini dengan dokter secara hati-hati.

    Interaksi Interferon alfa-n3 dengan Obat Lain

    Penggunaan Interferon alfa-n3 dapat menyebabkan interaksi obat-obatan seperti:

    • Penambahan risiko infeksi serius saat digabungkan dengan cladribine
    • Meningkatnya potensi kejang jika digunakan bersama dengan bupropion, fluphenazine, iohexol, iopamidol, atau tramadol
    • Peningkatan efek samping seperti kerusakan sumsum tulang bila dikombinasikan dengan zidovudine
    • Risiko lebih tinggi serangan jantung atau rhabdomyolisis ketika digunakan bersama aldesleukin
    • Risiko perdarahan dapat meningkat jika dipakai bersama dengan dicumarol atau warfarin

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait